MADIUN – Dalam rangka menjalin kebersamaan dan toleransi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kab. Madiun menggelar kegiatan “Fasilitasi Pengawasan Aliran Keagamaan (Pakem) Tahun 2021” di ruang pertemuan kantor Bakesbangpoldagri Kab. Madiun di kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Kab. Madiun di Kota Caruban, Kec. Mejayan.
Kegiatan ini diikuti sejumlah pelajar SMA/SMK di Kab. Madiun, Mahasiswa UNS Kab. Madiun serta beberapa orang Pengurus Aliran Kepercayaan yang ada di wilayah Kab. Madiun. Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun’ Sigit Budiarto. Selain itu, juga dua narasumber dari Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Kab. Madiun’ Arief Fatchurrohman dan Ketua Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Kab. Madiun’ Kasno Dwi Santoso.
Fasilitasi Pakem yang mengusung tema “Menguatkan Sinergitas dan Toleransi Bagi Generasi Muda Terhadap Keberadaan Penghayat Aliran Kepercayaan di Kab. Madiun” itu, dibuka langsung oleh Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun Sigit Budiarto. Turut hadir dalam kegiatan itu yakni Tatuk Mahmawati, kabid Politik dan Integrasi Bangsa/Bakesbangpoldagri Kab. Madiun sebagai moderator.
Disela-sela pembukaan kegiatan itu, Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun Sigit Budiarto menyampaikan mungkin baru pertama kali dilaksanakan agar panjenengan (peserta yang hadir) mengenal bagaimana ada keberagaman yang harus kita rajut. Untuk itulah kita jalin kebersamaan dan tolerensinya, sehingga menjadi sebuah potensial terhadap pengembangan tujuan pembangunan dan pencapaian misi visi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun.
Maka dari itu para pelajar, mahasiswa dan beberapa pengurus aliran kepercayaan dihadirkan dalam kegiatan fasilitasi Pakem ini. Sehingga para pelajar dan mahasiswa tersebut, dapat mengetahui sebuah penemuan baru bahwa di Kab. Madiun ada Pakem yang di komandani oleh Kejari Kab. Madiun. “Jadi ini ada beberapa fasilitasi kegiatan, baik menghadirkan teman-teman dari aliran kepercayaan maupun juga sosialisasi semacam ini,” ujarnya, Kamis 16 Desember 2021.
Diharapkan lanjut dia, cakrawala pandang kita terhadap adanya keberagaman aliran keagamaan dan kepercayaan masyarakat ini menjadikan panjenengan (peserta pelajar dan mahasiswa) sebagai generasi penerus’ yang akan meneruskan estafet pembangun dan perjuangan ini.
Sehingga dapat mengetahui pembangunan dan perjuangan ini, yang merupakan kebinekaan serta sebuah keniscaan yang harus kita terima. Karena Indonesia ini dibentuk dari beberapa kultur, kebudayaan, keagamaan dan sosial ekonomi. Bahkan demikian majemuk yang harus menjadi sebuah semangat baru, bahwa kebinekaan adalah sebuah hal yang harus bisa sebagian kembali yakni bagaimana kita bisa mencapai tujuan pembangunan nasional sesuai yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
“Untuk itu’ nanti forum ini, jadikanlah media interaksi yang bagus. Panjenengan (peserta yang hadir) nanti bisa menanyakan berbagai hal. Terutama tentang adanya aliran keagamaan dan kepercayaan masyarakat yang ada dan tumbuh berkembang di Indonesia. Bahkan kini, jumlahnya sudah mencapai 187 aliran kepercayaan masyarakat,” jelasnya.*lly/pressphoto.id
Keterangan Foto : Terlihat sejumlah peserta sosialisasi saat mengikuti kegiatan fasilitasi Pakem yang dilaksanakan oleh Bakesbangpoldagri Kab. Madiun.(foto :pressphoto.id)