MADIUN – Sejumlah orang dari berbagai unsur menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Indeks Solidaritas Sosial Kab. Madiun yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kab. Madiun di ruang pertemuan kantor setempat.
Hadir sebagai peserta dalam kegiatan itu yakni Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kab. Madiun, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Madiun, Ketua Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) Kab. Madiun beserta anggotanya, Elemen masyarakat, Forum Penyuluh Agama Islam (FPAI) Kab. Madiun dan Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kab. Madiun.
Selain itu juga ormas-ormas yang lainnya’ termasuk dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Jejaring Panca Mandala (JPM) Kab. Madiun, Kementerian Agama Cabang (Kemenag) Kab. Madiun, Ketua Majelis Luhur Kepercayaan (MLK) terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta tim/narasumber dari CV One yang merupakan penyelenggara survei kajian indeks solidaritas sosial Kab. Madiun tahun 2022.
Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun’ Sigit Budiarto, S.Sos, M.Si saat memimpin serta pembuka kegiatan FGD mengungkapkan bahwa indeks solidaritas adalah salahsatu komponen untuk mengukur indeks kesalehan sosial yang menjadi tujuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Madiun.
Karena definisi Kab. Madiun adalah salahsatu tujuan yaitu beraklak yang di ukur melalui indeks kesalehan sosial. Sehingga indeks kesalehan sosial ini dapat diukur menjadi tiga parameter indeks yaitu indeks solidaritas sosial, indeks toleransi yang telah kita bahas dan rampungkan bersama dengan hasil yang cukup bagus dan indeks keamanan atau ketertiban umum yang diambil oleh Satpol PP.
“Ketiga indeks ini, nantinya akan diramu lagi. Bahkan dicarikan agar jadi indeks kesalehan sosial yang menjadi tujuan di RPJMD Kab. Madiun. Tujuannya untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fisik lainnya di Kab. Madiun secara umum,” ujarnya, Selasa 15 Nopember 2022.
Menurutnya setelah melakukan riset selama hampir tiga bulan? Saat ini ‘tim CV One akan menyajikan seluruh hasil risetnya berupa data dan fakta yang telah dikommulir berdasarkan parameter-parameter serta indikator yang telah disusun dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sehingga nantinya akan menggambarkan bagaimana to’ keadaan solidaritas sosial di Kab. Madiun? Karena parameternya sangat banyak, tentunya ini juga membutuhkan perhatian kita semua.
Kase ini adalah diambil dari 400 responden, dengan rentang usia maupun pendidikan dan pekerjaan yang beragam. Diharapkan, ini betul-betul menggambarkan kondisi nyata Kab. Madiun dalam hal sisi solidaritas sosialnya. Kemudian dari hasil paparan tim CV One ini, nanti ‘monggo (silakan) kita cermati semuanya dari bapak-bapak dan ibu-ibu OPD Kab. Madiun maupun ormas yang hadir pada kesempatan itu.
“Kira-kira, apakah ada hal-hal yang perlu nanti kita pertajam dari hasil kajian yang telah diperoleh selama riset selama tiga bulan ini. Tentunya ini bukan hal yang mati” begitu? Jadi apapun nanti, kan kita bisa di diskusikan bersama. Mungkin ada hal-hal yang perlu kita pertanyakan, disampingkan ataupun dipertahankan? Berapa yang telah dicapai dari tim atau pihak ketiga dalam menyusun indeks solidaritas sosial ini, agar benar-benar setelah nanti kita launching atau rilis,” jelasnya.
Sigit Budiarto kembali menegaskan nilai atau parameter dari indeks semua kegiatan yang dihasilkan ini, betul-betul menggambarkan secara riil. Karena ini adalah bentuk pertanggungjawaban tim dihadapan bapak/ibu dari OPD maupun Ormas. Sehingga nantinya ini betul-betul bisa dipertanggungjawabkan baik secara akademis, ilmiah maupun moral.
Sehingga betul-betul semuanya bisa saling memberikan masukan saran dan kritik terhadap hasil apapun yang akan disampaikan oleh teman-teman CV One, sebagai pihak ketiga yang telah melaksanakan survei selama tiga bulan. Untuk itu, Pemkab. Madiun melalui Bakesbangoldagri Kab. Madiun, mohon dapatnya tim dari CV One berkenan memberikan penjelasan secara untuh yaitu bagaimana pencapaian dan sistem matika kerja selama ini.
“Kemudian hasilnya bagaimana? Tujuannya agar kami semua nanti, bisa memberikan tanggapan, saran maupun hal-hal lain yang bersifat konsutif. Hal ini agar indeks solidarita sosial yang akan di launching nanti diakhir perjalanan ini, betul-betul bisa menggambarkan secara riil tentang kondisi Kab Madiun,” tegasnya.*ly/pressphoto.id
Keterangan Foto : Sejumlah peserta kegiatan FGD saat mendengarkan pemaparan Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun di ruang pertemuan kantor setempat.*