logo

DKPP Kab. Madiun, Gelar Kegiatan Investasi & Permodalan Usaha Peternakan

Rabu, 20 Juli 2022

MADIUN – Sedikitnya 30 orang yang merupakan kelompok peternak di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur berkenan mengikuti kegiatan tentang Pelatihan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (P4) di ruang pertemuan lantai dua kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun.

Sejumlah peserta atau peternak yakni peternak unggas, kambing dan sapi yang hadir dari beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun ini agar mendapatkan materi pengetahuan serta solusi usaha yang dijalankan.

Untuk itu, kegiatan yang digelar DKPP Kabupaten Madiun mengusung tema “Aktivitas Investasi dan Permodalan Usaha Peternakan” tahun anggaran 2022 dengan menghadirkan dua orang narasumber dari unit/BRI KC Madiun.

Turut hadir Plt. Kepala DKPP Kabupaten Madiun’ Sumanto, SP, MMA yang sekaligus berkenan membuka kegiatan P4. Selain itu, juga drh. Hasbullah Ghofur, Msi yang merupakan seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNA) Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Madiun. Kegiatan kali pertama digelar setelah pandemi Covid-19 ini, langsung mendapat sambutan hangat serta antusiasme dari  para peserta tersebut.

Dalam kesempat itu’ Plt. Kepala DKPP Kabupaten Madiun’ Sumanto, SP, MMA menyampaikan yakni dalam rangka untuk meningkatkan atau membangkitkan perekonomian masyarakat Kabupaten Madiun’ setelah pandemi Covid-19, maka pihaknya terus berupa melakukan berbagai terobosan yang dapat mendukung pemulihan ekonomi daerah.

Kegiatan “Investasi dan Permodalan Usaha Peternakan” yang dilaksanakan pihaknya, ini merupakan langkah konkrit dengan harapan ‘kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun dapat meningkat. Hal ini sesuai dengan misi visi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun yaitu Aman, Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak.

Untuk itulah secara khusus, pihaknya mengundang narasumber dari BRI KC Madiun. Karena BRI merupakan salahsatu bank pemerintah yang sudah mengakar di masyarakat yang mana unit-unitnya terdapat disetiap kecamatan. Hal inilah, merupakan salahsatu pertimbangan serta harapan kita semua. Seperti yang kita harapkan bersama yakni mudah-mudahan ‘apa yang menjadi program BRI bisa sinergi dengan Pemkab. Madiun khususnya DKPP Kabupaten Madiun.

Sehingga nanti kedepannya, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun. Namun untuk mendukung itu, berharap nantinya para peserta yang hadir dalam kegiatan ini dapat penyampaikan informasi kepada saudara, tetangga maupun teman-temannya dilingkungannya masing-masing. Mengingat materi atau ilmu tentang usaha peternakan yang baru didapatkan, semoga bisa bermanfaat serta membangkitkan kegiatan bagi warga lainnya.

Mengutip dari drh. Hasbullah Ghofur bahwa sebagai pelaku usaha peternakan harus mampu berinovasi yakni bagaimana mengolah daging sapi menjadi pentol bakso dan sebagainya. Artinya masih banyak peluang ataupun potensi-potensi yang bisa digali dari usaha peternakan. Berharap rekan-rekan BRI KC Madiun dapat memberikan solusi atau pemecah masalah bagi para pelaku usaha tersebut.

“Barngkali ada yang kekurangan modal usaha. Bahkan perlu binaan serta pendampingan, yaitu bagaimana cara maupun kelangsungan berbisnis. Kami dari DKPP Kabupaten Madiun yakin, kalau teman-teman dari BRI ini punya pengalaman yang banyak terutamanya mengatasi permasalahan permodalan usaha,” jelasnya disela-sela kegiatan itu, Rabu 20 Juli 2022.

Mungkin dari situlah, lanjut dia, para pelaku usaha peternakan ini membutuhkan analisa atau kajian dari teman-teman BRI. Seperti kita ketahui bersama setelah pandemi Covid-19 serta diterpa wabah PMK (penyakit mulut dan kuku), lalu dengan kondisi teman-teman peternak seperti itu’ solusinya seperti apa? Mungkin ada cara bisnis yang baik, khususnya mengatasi usaha peternakan disituasi sekarang ini?

Dengan adanya kredit-kredit usaha rakyat yang tingkat bunga banknya sangat rendah, nanti bisa memberikan alternatif atau solusi-solusi kepada rekan-rekan kita dari kelompok peternak yang kondisinya memang seperti itu. Mungkin masih banyak teman-teman peternak lainnya membutuhkan KUR (kredit usaha rakyat) yang merupakan program prioritas pemerintah melalui BRI.

“Nah inilah yang perlu nanti di diskusikan bersama. Mudah-mudahan hari ini, benar-benar bisa memberikan manfaat ‘baik untuk kami (DKPP) maupun rekan-rekan yang dari kelompok peternak. Silakan nanti di diskusikan, tidak perlu ragu-ragu dan lebih baik bertanya dari pada pulang nanti ganjel,” terang Sumanto, lagi.

Abdisa Eduard. KK atau biasa dipanggil Edo, bagian marketing yang merupakan pendamping narasumber yakni Riski selaku Manajer Bisnis Mikro BRI unit menjelaskan pihaknya memberikan materi terkait prodak KUR BRI. Selain itu, juga materi terkait pendaftaran, pelayanan, teknis dan asuransinya. KUR ini selain persyaratan mudah juga bunganya ringan, karena juga unit-unitnya banyak di seluruh kelurahan.

“Jadi, akses untuk prosesnya lebih cepat. Memang KUR sendiri yang paling terkenal, adalah bunganya ringan dan agunannya tidak perlu mengkafer. Bunganya 6% selama flat efektif, setahun setara dengan 0,2% flat sebulan. Sedangkan batas  pinjaman dari mulai Rp500 ribu, Rp1 juta hingga nilai teratas yang dikendaki calon nasabah,” ujarnya.

drh. Hasbullah Ghofur, Msi yang merupakan seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNA) Bidang Peternakan DKPP Kabupaten Madiun menyampaikan para peserta yang dihadirkan dalam kegiatan “Investasi dan Permodalan Usaha Peternakan” ini, adalah peternak atau para pelaku usaha yang masih aktif. Selain itu, mereka yang sekiranya memperlukan bantuan akses permodalan dari KUR BRI.

“Jadi ada juga sebagian peserta atau pelaku usaha peternakan yang masih aktif, tapi dalam pengembangannya mereka kesulitan modal. Makanya tadi ada prodak-prodak yang dijelaskan serta ditawarkan kepada peserta yang hadir yaitu selain KUR juga asuransi dan permodalan kredit lainnya. Ini supaya apa? Tujuannya agar geliat usahanya masih bisa berjalan setelah pandemi Covid-19,” tuturnya.

Ia mengungkapkan para peserta ini merupakan pelaku usaha terdiri dari peternak unggas yakni peternak ayam pedaging dan ayam petelor. Lalu ada peternak kambing dan sapi, baik sapi potong maupun perah. Selain itu, juga pelaku usaha peternakan yaitu mereka yang bergerak dibidang usaha pengolahan bahan pangan asal hewan.

Contohnya yang dari daging sapi bisa di olah menjadi pentol bakso, rolade maupun sosis. Sedangkan susu sapi perah bisa di olah menjadi yogurt juga permen susu, stik susu bahkan susu beraneka rasa. Lalu dari peternak petelur, juga banyak olahan seperti untuk membuat roti dan sebagainya. Peternak unggas bebek bisa di olah menjadi telur asin dan berbagai macam makanan lainnya.

Untuk mendukung permodalan para pelaku usaha peternakan selama ini, telah mengandalkan suntikan dari pemerintah yang bekerjasama dengan BUMN yakni salah satunya bank-bank pemerintah seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN dan sebagainya.

“Salah satunya adalah ada yang namanya AUTS (Asuransi Ternak Sapi Kerbau). Jadi, kalau di asuransikan ternak itu? Semestinya bayar premi atau asuransi tiap bulannya Rp200 ribu, ini mendapatkan subsidi dari pemerintah 80% atau sekitar Rp160 ribu. Jadi peternak cuma membayar premi Rp40 ribu per tahun,” tandasnya.

Itulah, imbuh Ghofur, salah satu fasilitas dari negara kepada kelompok peternak yakni melalui kerjasama dengan BUMN. “Terus ini, tadi juga ada prodak KUR dengan bunga ringan cuma 6% dari nilai pinjaman. Kalau bukan prodak KUR kan, bunganya bisa sampai 12% per tahun. Nah, itulah salah satu bentuk permodalan usaha dari pemerintah,” tegasnya.*ly/pressphoto.id

Keterangan Foto : Terlihat sejumlah peserta saat mengikuti kegiatan P4 Sub “Investasi dan Permodalan Usaha Peternakan” bersama penyelenggara yaitu DKPP Kabupaten Madiun. Kegiatan itu, telah menghadirkan dua orang narasumber dari unit/BRI KC Madiun yakni dalam rangka peningkatan atau membangkitkan ekonomi masyarakat Kabupaten Madiun setelah pandemi Covid-19.*ly/pressphoto.id

error: