logo

HLHD 2024, DLH Kab. Madiun Siap Suguhkan 2.200 Peserta Peragaan Busana

Rabu, 5 Juni 2024

MADIUN – Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia (HLHD) tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Madiun melaksanakan upacara di halaman GOR ‘Pangeran Timoer’, Kota Baru Caruban, Kec. Mejayan, Kab. Madiun.

Upacara peringatan HLHD 2024 yang mengusung tema “Penyelesaian Perubahan Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan” itu, langsung dipimpin Kepala DLH Kab. Madiun, Mohamad Zahrowi. Turut hadir dalam kegiatan itu yakni Sekretaris DLH, jajaran Kepala Bidang DLH serta karyawan/karyawati DLH Kab. Madiun.

“Ini luar biasa. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman (karyawan/karyawati DLH Kab. Madiun) atas partisipasi mensukseskan peringatan HLHD tahun 2024,” katanya seusai kegiatan upacara peringatan HLHD, Rabu 05 Juni 2024.

Menurutnya untuk memeriahkan peringatan HLHD 2024 ini, DLH Kab. Madiun juga mengadakan beberapa kegiatan pada tanggal 08 Juni atau hari Sabtu yakni mulai pagi hingga malam hari. Pertama adalah peragaan busana daur ulang sampah plastik.

Peragaan busana ini laksanakan dalam rangka pertama yaitu untuk mengkampanyekan kepada masyarakat Kab. Madiun tentang arti pentingnya pengelolaan lingkungan hidup.

Kedua, adalah tindakan “provokasi”. Artinya pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Kab. Madiun ini ‘semata’ tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Tapi, juga sudah menjadi tanggung jawab kita bersama.

Apalagi bahwa kita adalah pentahelix (kolaborasi lima unsur) yaitu ada pemerintah, masyarakat, dunia usaha/bisnis, akademisi, komunitas, dan teman-teman media massa.

“Jadi bareng-bareng kita bagaimana menjaga pengelolaan lingkungan hidup dari hari ke hari semakin baik. Sehingga apa yang kita rasakan saat ini, ya minimal sama dengan yang akan dirasakan oleh generasi kedepan,” ujarnya.

Kemudian berikutnya, lanjut dia, juga kegiatan ngiras ngirus atau mengerjakan pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan yang lain? Misalkan kegiatan untuk pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) peragaan busana daur ulang sampah plastik. “Karena tematiknya kita, adalah planet versus plastik. Jadi, ini tematiknya plastik,” tuturnya.

Ia menguraikan bahwa klasifikasi untuk pemecahan rekor MURI tahun 2024, DLH Kab. Madiun telah mendaftarakan sebanyak 2.200 orang peserta. Meskipun hingga saat ini yakni dari data yang sudah masuk totalnya 2.400 orang.

Mengingat terakhir rekor MURI itu didapat (kalau ngk salah ya) oleh Kota Bandung-Jawa Barat dengan jumlah peserta sebanyak 960 orang. Sehingga tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui DLH Kab. Madiun untuk mencoba bersinergi dengan pihak MURI.

“Kita daftarkan minimal pesertanya 2.200 orang. Mudah-mudahan bisa sesuai dengan data yang masuk, dan sukses penyelenggaraan rekor MURI tentang peragaan busana daur ulang sampah plastik di Kab. Madiun,” terangnya.

Mohamad Zahrowi menerangkan kegiatan berikutnya adalah eco playground atau area bermain anak-anak. Eco playground ini, bertujuan untuk mengedukasi anak usia dini yakni bagaimana pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan tersebut, dilaksanakan di Alun-Alun Reksogati, Kota Baru Caruban. Istilah Caruban, ia pun menambahkan kota baru.

Untuk malam harinya ada penyelenggaraan lomba fotografi dengan tema lingkungan hidup, namun diawali dengan gathering atau gala dinner (makan malam) bersama penjabat (Pj) Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto. Lomba tersebut, di khususkan untuk warga Kab. Madiun dengan kategori umum dan pelajar.

Selain itu, kita juga menghadirkan para pelaku usaha se-Kab. Madiun yang telah mendapatkan Anugerah Pusaka Lingkungan atau APL. Artinya memang para pelaku usaha di Kab. Madiun ini, harus ikut atau wajib terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Untuk itulah, kita apresiasi para pelaku usaha yang penggunaan lingkungan hidupnya baik.

Event lainya adalah penganugerahan putra putri lingkungan hidup Kab. Madiun, juga ada anugerah desa/kelurahan BERSERI (bersih indah dan lestari), dan eco pesantren. Eco pesantren ini, adalah bentuk pendidikan di pesantren yang fokus pada penguatan moral dan keterampilan generasi muda untuk meningkatkan kesadaran lingkungan.

“Jadi Kab. Madiun ini kan agamis. Bahkan banyak pondok pesantren (Ponpes) di Kab. Madiun ini, juga kita evaluasi. Kita nilai. Kita apresiasi juga. Namun bentuknya melalui program eco pesantren,” tandasnya.

Ia juga menyampaikan event yang tak kalah menarik yaitu terdapat Sekolah Adi Wiyata. Pemkab. Madiun melalui DLH Kab. Madiun ingin mengkampanyekan peduli dan budaya lingkungan hidup di masing-masing sekolah yang ada di Kab. Madiun.

Lainnya adalah event penghargaan busana terfavorit. Sedangkan untuk pagi harinya, terdapat peragaan busana daur ulang sampah plastik. “Kira-kira seperti itulah, artinya kegiatan yang semuanya pro terhadap program-program peduli lingkungan hidup,” urainya, lagi.

Zahrowi (akrab disapa) menambahkan busana daur ulang sampah plastik yang akan dikenakan para peserta pemecahan rekor MURI nanti, adalah hasil inovasi para siswa siswi jejang SD dan seterusnya.

Terlibat juga para santri/santriwati Ponpes di Kab. Madiun. Selain itu, juga ada bank sampah di sejumlah desa/kelurahan, TPS (tempat penampungan sementara sampah) dengan sistem 3R atau Reduce, Reuse, dan Recycle.

Karena sistem 3R ini, adalah salah satu cara yang efektif untuk mengelola sampah. Mengingat prinsip seperti ini, memang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang.

“Prinsipnya adalah, kita melibatkan masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Itu, adalah rumah besar. Kemudian terkait pengelolaan penanganan sampah, itu adalah rumah kecilnya,” ungkapnya.

Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat Kab. Madiun ‘ayo bareng-bareng (bersama-sama), kita jaga alam ini agar alam menjaga kita. Kita selamatkan Bumi ini. Foto: Terlihat keluarga besar DLH Kab. Madiun saat melaksanakan upacara dalam rangka peringatan HLHD 2024.*(al/pressphoto.id)

error: