logo

Logistik Tertahan di Mesir, Pemerintah Indonesia Kirim Kapal RS ke Palestina

Sabtu, 11 November 2023

MADIUN – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan terkait logistik untuk masyarakat Palestina yang sampai ini masih tertahan di Mesir, maka Pemerintah Indonesia tidak bisa berbuat banyak’ ataupun intervensi di negara tersebut.

Artinya kita sudah berbuat baik, sudah mempunyai niat yang baik untuk membantu masyarakat Palestina. Bahkan dengan bantuan yang ada, kita kirim ke Palestina. Namun karena prosedurnya memang seperti itu?

“Ya, kita ikuti prosedur,” ujarnya seusai meresmikan Monumen Pesawat Hawk 202 TT-0229 disimpang empat Exit Tol Dumpil Jalan Raya Madiun-Surabaya masuk Desa Bagi, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Sabtu 11 November 2023.

Karena negara lain, lanjut Panglima TNI, juga banyak yang sama-sama dengan kita. Tapi tetap kita usahakan terus untuk negosiasi dengan pihak Israel maupun Palestina, supaya bantuan logistik bisa masuk.

“Kita tetap berusaha untuk negosiasi dengan mereka, ya supaya? Karena ini, adalah bantuan kemanusiaan. Harapan kita semuanya, bisa betul-betul sampai ke sasaran dan bisa bermanfaat untuk masyarakat Palestina,” jelasnya.

Menurutnya kita saat ini juga masih banyak menyediakan, membantu, dan mengumpulkan bantuan logistik dari jajaran TNI khususnya. Artinya untuk disiapkan, dan nantinya untuk diberangkatkan lagi dengan kapal berikutnya.

“Jadi untuk armada kemarin, kan kita akan membantu untuk kirim kapal rumah sakit (RS) yang sangat dibutuhkan. Karena memang sarana RS di sana, seperti kita ketahui semuanya di televisi kan banyak di bom. Kemudian banyak masyarakat yang tidak terawat, karena kondisinya seperti itu,” terangnya.

Ia kembali menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia terus beritikad baik untuk memberi dukungan kapal RS. Karena, kita mmpunyai tiga kapal RS. Tapi untuk bisa disana, dan tempatnya dimana masih kita koordinasikan dengan Israel maupun Palestina.

Tentunya kita juga tidak menginginkan saat sampai sana, terus nanti malah kena bom dan sebagainya. Karena ketidaktahuan, atau komunikasi belum ada malah terjadi miskomunikasi. Maka dari itu, kita koordinasikan betul.

“Dimana nanti tempat sandarnya kapal RS ini. Dimana tempat operasinya, dan dimana tempat nanti untuk melaksanakan perawatan. Tentunya hal ini, kita betul-betul mengkoordinasikan,” ungkapnya.*(al/pressphoto.id)

error: