logo

Wamen Ekraf: Game Lokal Harus Jadi IP Kelas Dunia, Bukan Cuma Penonton di Negeri Sendiri

Jumat, 4 Juli 2025

Jakarta, 2 Juli 2025 — Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) akan memperluas kolaborasi dengan industri gim nasional melalui berbagai program strategis, termasuk revisi Perpres 19 Tahun 2024 dan peluncuran Indonesia Game Week Agustus mendatang. Hal itu disampaikan Wamen Ekraf saat menghadiri podcast Skilltree Talk yang dipandu langsung oleh President Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein, dan direkam di Infiniti Office Virtual, Jakarta Utara, Rabu, 2 Juli 2025.

“Ekosistem industri game kita harus dibangun dengan skema yang berlapis: mulai dari penciptaan, produksi, promosi, distribusi, konsumsi, sampai konservasi. Kami ingin memastikan semua fase ini bergerak, saling terhubung, dan menciptakan pertumbuhan nyata,” kata Wamen Ekraf.

Kehadiran Wamen Ekraf memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pegiat industri gim nasional. Kehadiran ini menjadi bagian dari upaya strategis Kementerian Ekraf dalam mengembangkan industri gim sebagai the new engine of growth ekonomi kreatif Indonesia, sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja berkualitas bagi generasi muda.

Podcast Skilltree Talk ini merupakan forum diskusi rutin yang digagas AGI untuk membahas isu-isu strategis seputar pengembangan ekosistem gim lokal—dari hulu ke hilir.

Untuk tahap kreasi, Kementerian Ekraf mendorong lahirnya ide-ide baru melalui Global Game Jam dan memperkuat pengembangan talenta lewat program Gameseed serta pelatihan Google Play x Unity. Dari sisi produksi dan distribusi, Kementerian Ekraf juga menggandeng berbagai pihak termasuk venture capital, angel investor, dan membentuk Indonesia Creative Content Fund (ICCF).

Wamen Irene menekankan pentingnya menciptakan lebih banyak studio independen di berbagai daerah, serta mendampingi mereka membangun IP lokal yang kompetitif di pasar internasional. “Kita tidak bisa selamanya jadi penonton di pasar sendiri. Sudah saatnya IP gim Indonesia dikenal dan dimainkan di luar negeri,” tegas Wamen Ekraf.

Untuk memperluas konsumsi gim lokal, Kementerian Ekraf menyiapkan aktivasi di ruang publik dan meluncurkan Indonesia Game Week pada Agustus 2025. Di sisi kebijakan, Kementerian Ekraf juga mendorong revisi Perpres Nomor 19 Tahun 2024 untuk mempercepat pertumbuhan industri gim secara berkelanjutan.

Kolaborasi dengan AGI menjadi bagian penting dari strategi ini. “Kami sudah bekerja sama dalam banyak program: Global Game Jam, Games Station, Re(Kreasi) Lokal, sampai dukungan ke Gamescom dan Tokyo Game Show. Ke depan, kolaborasi ini akan makin diperluas dan dimatangkan—dari pengembangan SDM hingga fasilitasi pembiayaan,” ungkap Wamen Ekraf.

Wamen Ekraf menyampaikan bahwa industri game bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga ruang strategis untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi generasi muda, khususnya di bidang teknologi, seni, dan konten digital.

“Game bukan cuma soal hiburan. Ia adalah kekuatan budaya, ekonomi, dan ekspresi generasi. Industri ini harus jadi mesin pertumbuhan baru bagi ekonomi kreatif Indonesia,” pungkas Wamen Ekraf.

President AGI Shafiq Husein menyambut baik komitmen Kemenekraf dalam menguatkan industri gim nasional.

“Dengan keterlibatan aktif pemerintah, kami makin optimistis bahwa ekosistem gim Indonesia bisa berkembang pesat, bukan hanya di hulu tetapi juga di hilir. Yang penting bukan hanya bikin game, tetapi juga memastikan game lokal punya pasar, pendanaan, dan keberlanjutan,” ujar Shafiq.

Dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan komunitas, diharapkan Indonesia tidak hanya jadi pasar, tetapi juga pusat penciptaan game kelas dunia.*(sumber:ekraf.go.id)

error: