MADIUN – Dalam rangka menjajaki kerja sama pengembangan peternakan sapi, penjabat (Pj) Bupati Madiun’ Tontro Pahlawanto menerima kunjungan kerja (kunker) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Pendopo Muda Graha, Kabupaten Madiun.
Kunker di Kabupaten Madiun yang di pimpin oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Agung Suganda ini mengawalinya dengan diskusi bersama Pj. Bupati Madiun. Turut hadir dalam diskusi itu yakni Staf Ahli Kementan RI, Yasir dan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Indyah Aryani.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Agung Suganda menyampaikan kegiatan Kunker di Kabupaten Madiun ini yakni dalam rangka menjajaki potensi kerja sama pengembangan sapi potong dan perah di Kabupaten Madiun.
Mengingat di Kabupaten Madiun ini, terdapat lahan kosong yang luasnya mencapai kurang lebih 2.500 hektar. Bahkan adanya lahan lain atau kehutanan yang dimiliki Perhutani, kedepan juga berpotensi untuk pengembangan sapi potong dan perah. Hal ini, tentunya sebagaimana dalam program pemerintah pusat.
“Untuk penyediaan daging sapi, dan susu untuk program makan bergizi. Tadi, kami sudah berdiskusi panjang lebar. Ternyata, pak Pj. Bupati sangat terbuka bahkan mendorong agar rencana investasi ini bisa di realisasi,” ujarnya, Jum’at 30 Agustus 2024 malam.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya segera mengidentifikasi langsung ke lapangan ‘apakah lahannya cocok atau tidak? “Kalau cocok, kami akan carikan investornya. Setelah itu, diharapkan bisa kerja sama dengan pemilik lahan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Pj. Bupati Madiun’ Tontro Pahlawanto menyampaikan terima kasih atas dukungan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI dan jajarannya yakni terkait rencana pengembangan budidaya sapi potong dan perah di Kabupaten Madiun.
Karena menurut pengamatan dari Kementan RI, di wilayah Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ini terdapat lahan kurang lebih sekitar 2500 hektar yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya sapi potong dan perah.
Untuk itu, diharapkan bisa menghasilkan nilai positif. Bahkan hasil indentifikasi di lapangan, nantinya bisa dimanfaatkan oleh Kementan RI. Sehingga kedepannya, juga bisa ditawarkan kepada investor.
“Tentu langkah selanjutnya untuk memfinalkan upaya kesediaan pangan nasional. Sehingga kerja sama antara Kabupaten Madiun dengan Kementan RI, bisa dilanjutkan,” terangnya.data/foto:prokopim kab.madiun.*(editor:al/pressphoto.id)