logo

Sampaikan ke Komisi C DPRD, RSUD Caruban Terakreditasi Paripurna

Kamis, 16 Maret 2023

MADIUN – Komisi C DPRD Kab. Madiun kembali melakukan kunjungan kerja (Kunker) dengan agenda monitoring dan evaluasi kinerja tahun 2022 di beberapa Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kab. Madiun termasuk di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban, Kab. Madiun.

Dalam kegiatan itu, Direktur RSUD Caruban’ drg. Farid Amirudin berkenan menyampaikan paparan terkait profil RSUD Caruban yang merupakan RS tipe C milik Pemkab. Madiun. RSUD Caruban itu sendiri, telah beroperasi sejak tanggal 16 Juli 1994 lalu.

Namun sejak tanggal 03 Desember 1994 lalu, RSUD Caruban ini sudah ditetapkan sebagai velue dengan status penuh. Disampaikan rasa syukur dan alhamdulillah, bahwa kita baru saja ‘keluar status RSUD Caruban sudah terakreditasi paripurna. Penilaian akreditasi paripurna ini yakni terkait mutu, keselamatan pasien dan tata kelola RSUD Caruban milik Pemkab. Madiun.

Berbagai sumber kajian bahwa (Akreditasi Paripurna : merupakan predikat hasil penilaian tertinggi yang diberikan berdasarkan penilaian terhadap manajemen mutu dan keselamatan pasien yang diterapkan di rumah sakit/RS)

“Surat keterangan itu, hasilnya pada tanggal 14 Maret 2023. Artinya, memang masih anget (baru). Sekarang tanggal 16 Maret, berarti baru dua hari yang lalu. Ini keluar hasil paripurna-nya, juga tidak lepas dari dukungan bapak/ibu dewan (DPRD). Terima kasih suport-nya. Jadi, status paripurna sudah kita dapatkan yaitu bintang 5 ini,” terangnya.

Paparan juga dilanjutkan oleh drg. Farid Amirudin yakni terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) bahwa RSUD Caruban saat ini, sudah mempunyai 16 orang dokter umum. Untuk spesialis-nya 28 orang dokter, namun ada penambahan baru yaitu 2 orang dokter spesialis kulit kelamin dan mikro biologi. Insya allah tahun 2023, kita menambah layanan poli kulit dan kelamin. Mungkin juga aseptik atau penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kulit dan kelamin, maka RSUD Caruban sudah siap.

Selain itu, juga telah disampaikan kepada Komisi C DPRD Kab. Madiun bahwa perawat dan bidan RSUD Caruban berjumlah 278 orang. Untuk tenaga farmasi 21 orang, tenaga kerja asal lain 63 orang dan bidang administrasi 147 orang. “Jadi total pegawai kita 555 orang. Namun yang ASN (Aparatur Sipil Negara) hampir separoh lebih atau sebanyak 319 orang. Sedangkan yang kontrak adhesi, jumlahnya 236 orang,” urainya lagi.

Ia mengungkapkan jumlah layanan di RSUD Caruban, kini terdapat 6 pelayanan yakni layanan rawat jalan 20 poli yang sudah siapkan. Bahkan itu, belum termasuk tambahan poli kulit dan kelamin. Maka tidak lama lagi, insya allah segera buka poli tersebut. Selain itu, manajemen RSUD Caruban juga mempunyai inovasi-inovasi layanan. Inovasi itu muncul, setelah kita melihat adanya penumpukan pasien dikarenakan ngateri obat resep dokter.

Inovasi layanan pertama itu, adalah Mas Ter No. Program itu, kita kerja samakan dengan pihak kantor pos untuk sistem pengiriman-nya. Sehingga setiap pasien setelah dilayani di bagian Poli, bisa segera pulang ke rumahnya masing-masing dengan catatan mereka sudah mendapatkan resep obat dari dokter. Karena nanti, obat-nya akan diambil oleh petugas pos dan langsung diantar ke rumahnya masing-masing. Tujuannya agar pasien ini tidak nganteri untuk menunggu obat di loket RSUD Caruban.

Selain itu, manajemen RSUD Caruban juga mempunyai inovasi ‘Bakso’. Maksudnya ‘Bakso’ ini, adalah pihak pasien atau pun keluarganya ‘Bisa Ambil (obat) Engko (nanti) Sore. Tujuannya sama tak lain, agar pasien tidak ngateri di RS tersebut. Sebab, kalau sore ‘biasanya agak longgar. Untuk itu, silakan obat-nya diambil nanti sore di farmasi central dekat UGD RSUD Caruban.

“Obat resep dokter itu, juga bisa diambil sampai pukul 21.00 WIB. Diharapkan program ini, ke depan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya pasien dan keluarganya. Sehingga pasien ini, nantinya tidak merasa capek karena lama menunggu obat di RS,” jelasnya.

Farid Amirudin juga mengatakan bahwa inovasi berikutnya adalah via apema (Aplikasi Pendaftaran Online) RSUD Caruban. Diharapkan dengan adanya layanan online itu, loket di RSUD Caruban tidak ada lagi penumpukan pasien atau pun anggota keluarganya. Bagi pasien atau pun keluarganya yang belum memahami layanan secara online tersebut, maka kita siap untuk membantu menggunakan layanan via anjungan mandiri.

Sehingga setiap pasien atau pun keluarganya yang tidak bisa mendaftar secara online, bisa mendaftarkan melalui anjungan mandiri itu. Tujuan pendaftaran secara online ini yakni untuk mengurangi terjadinya penumpukan pasien atau pun keluarganya di loket pendaftaran.

“Jadi, setelah berhasil pendaftaran secara online. Maka pasien, bisa langsung ke poli. Kecuali kasus-kasus tertentu yang butuh sidik jari, itu tetap harus memakai sidik jari. Karena ini adalah ketentuan dari BPJS, kalau pun menggunakan sidik jari,” paparnya.*(Adv/al-pressphoto.id)

Keterangan Foto : Direktur RSUD Caruban’ drg. Farid Amirudin saat menyampaikan paparan terkait kinerja tahun 2022 di hadapan anggota DPRD Kab. Madiun khususnya Komisi C serta seluruh manajemen RSUD setempat.  

error: