MADIUN – Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H, terdapat stok beras di gudang Bulog Sub Divre IV Madiun sebanyak 20.600 ton beras medium dan lokal.
Kepala Cabang Perusahaan Umum Bulog Sub Divre IV Madiun, Harisun menyampaikan pada Ramadan kali ini, stok beras yang ada kurang lebih sebanyak 25.600 ton atau setara dengan ketahanan kita 11 bulan kedepan.
“Jadi, sangat lebih dari cukup. Selagi kita masih melakukan penyerapan GKP (gabah kering panen) maupun beras,” ujarnya seusai mendampingi Bupati Madiun bersama Forkopinda dalam kegiatan monitoring dan pemantauan harga bahan pangan di wilayah Kabupaten madiun, Rabu 12 Maret 2025.
Otomatis secara kontinyu, lanjut Bupati, karena per hari bertambah terus. Penyerapan harga beras senilai Rp12.500 per kg setingkat beras medium. Tetapi kalau GKP, itu senilai Rp6.500 per kg. Itu kita yang mengangkut dilapangan.
“Jadi, petani mempunyai kewajiban menaruh hasil panen padi yang sudah kemasan, dan di taruh di pinggir jalan yang bisa di akses oleh kendaraan. Kita yang mengambil, lalu di timbang, dan di bayar. Seperti itu teknisnya,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa stok beras kita bisa untuk 11 bulan kedepan, dan ini pun bisa bertambah lagi. Mengingat saat ini, terus-terusan penyerapan. Bahkan hingga saat ini, terdapat stok di gudang Bulog ini mencapai 25.600 ton beras.
Di gudang bulog saat ini, memang baru 2 jenis yakni beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)/PSO (Public Service Obligation) yakni beras yang dibeli Perum Bulog Divre IV Madiun dari petani untuk menjaga stabilitas harga beras di dalam negeri.
“Untuk satunya lagi, adalah beras komersial. Jadi, skemanya PSO ini berbeda. Kalau PSO, kita ada penugasan dan keluarnya pun kita tidak boleh sembarangan, dan harus ada penugasan juga,” jelasnya.
Menurutnya kalau skema komersial, tentu kita jual beli ini sudah ada pasarnya. Artinya kita beli, nanti jual sudah ada pasarnya seperti belum lama ini yakni Walikota Madiun berencana menggelar koperasi pasar murah.
Sehingga, kedepanya dalam kegiatan ini melibatkan Perum Bulog, dan membeli seperti ini juga ada yang SPHP. Sedangkan untuk sirkulasi penjual beras lokal, juga cukup bagus.
“Terdapat selisihnya harga yaitu medium Rp12.500 per kg, dan premium Rp13.900 per kg,” tandas Harisun, lagi.*(al/pressphoto.id)