MADIUN – Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan ‘Pelatihan Agropreneur Muda Nilam’ dengan ‘Sub Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani Tahun Anggaran 2024’ di Dusun Bodo Waluh, Desa Cermo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Kegiatan itu melibatkan 25 orang yang tergabung dalam ‘Kelompok Tani Mugi Lestari’ desa setempat. Selain itu, juga menghadirkan narasumber dari Ketua Tim Pokja (kelompok kerja) Budidaya Penanganan Panen, Pascapanen Tanaman Semusim lainnya.
Disbun Provinsi Jawa Timur juga menghadirkan tenaga ahli dari Institut Atsiri Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Turut hadir dalam kesempatan itu yakni pimpinan beserta jajaran di Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Madiun.
Disela ‘Pelatihan Agropreneur Muda Nilam’ ini, para peserta yang merupakan kelompok tani muda atau milenial mendapatkan materi mulai dari pengolahan lahan, tanam bibit hingga panen daun nilam. Karena baru awal di Kabupaten Madiun, maka fokus pemberian materi pada sisi produksi daun nilam.
Meski tahun sebelumnya sejumlah petani ini’ sudah pernah menanam nilam di lahan miliknya, namun masih banyak kekurangan terutama dalam pengetahuan pengolahan tanah/lahan hingga produksi daun nilam kering yang bermutu.
Priyono, yang merupakan Ketua Tim Pokja Budidaya Penanganan Panen, Pascapanen Tanaman Semusim lainnya menyampaikan bahwa ‘Kelompok Tani Mugi Lestari’ ini, memang sebelumnya pernah mendapatkan bantuan bibit tanaman nilam.
Karena itulah, Disbun Provinsi Jawa Timur tahun 2024 ini mengadakan pelatihan perdana kepada kelompok tani yang ada di Dusun Bodo Waluh-Desa Cermo untuk membudidayakan tanaman nilam.
Karena apa? Supaya dari budidaya tanaman nilam ini, hasil pertaniannya bisa sesuai yang diharapkan. Artinya dari produksi daun nilam ataupun kedepannya minyak nilam, dapat menghasilkan mutu baik juga ada peningkatan bagi petani itu sendiri.
“Jadi yang saat ini, kita latih adalah budidayanya. Kalau di kasih hanya benih nilam saja, kami ‘rasa percuma’. Sebab, mereka ‘tidak mengerti’ bagaimana membudidayakan tanaman nilam ini mendapatkan produksi daun yang bermutu,” ujarnya, Rabu 04 Desember 2024.
Selain menyelenggarakan pelatihan, lanjut dia, Disbun Provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan 20.000 benih nilam siap tanam kepada ‘Kelompok Tani Mugi Lestari’. Jumlah bibit tanaman nilam itu, yakni untuk 1 hektare lahan yang disediakan oleh kelompok tani tersebut.
Untuk mulai tanam nilam, biasanya awal musim penghujan seperti bulan ini yakni antara November dan Desember. Sehingga mulai usia tanam hingga 6 bulan kedepan, daun nilam sudah bisa di panen.
“Enam bulan, panen daun nilam. Setelah itu, panennya tidak habis. Jadi, setiap 3 bulan sekali panen lagi. Nah itu, bisa sampai 2 tahun kedepan atau layaknya tanaman teh,” katanya.
Sugianto Sai’in, narasumber dari Institut Atsiri Universitas Brawijaya Malang mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Disbun Provinsi Jawa Timur bersedia melakukan pendampingan kepada kelompok tani muda nilam yang ada di Dusun Bodo Waluh-Desa Cermo.
Artinya akan terus berupa sampai 100%, bahkan hingga petani milenial ini bisa berhasil. Sehingga, dapat mensejahterakan petani khususnya untuk nilam. Karena minyak nilam itu, adalah klasifikasi minyak dunia. Kedepannya, tentu sangat potensial.
“Kami yakin, peluangnya masih cerah. Mengingat lahan yang ada di Kecamatan Kare dan sekitarnya, sangat potensial untuk membudidayakan nilam. Karena jenis tanaman nilam, memang membutuhkan suhu udara seperti yang ada di kawasan pegunungan wilis,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa nilam mempunyai prospek unggul dari segi ekonomi. Bahkan kebanyakan petani-petani nilam yang ada, ‘alhamdulillah saat ini, bisa panen. “Karena apa? Harga minyak nilam, sekarang melambung tinggi. Jadi, prospeknya masih terbuka lebar,” urainya.
Imron, merupakan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Madiun menerangkan bahwa pihaknya mengumpulkan petani-petani milenial untuk mengikuti pelatihan pengolahan tanah, tanam bibit hingga panen daun nilam.
Kedepan dengan harapan, petani muda ini masa produktifnya masih lama. Sehingga, jika produksi daun nilam ini akan berlanjut sampai waktu yang tidak terbatas. Untuk itu, kita mengadakan pembinaan budidaya nilam di Dusun Bodo Waluh-Desa Cermo.
Termasuk dari Institut Atsiri Universitas Brawijaya Malang, dan Disbun Provinsi Jawa Timur yang saling mendukung. Bahkan, kita bersama-sama mendampingi agar terjadi keberhasilan di tingkat petani khususnya nilam.
“Yang pada akhirnya nanti, petani-petani milenial yang ada di Kabupaten Madiun ini akan mendapatkan pendapatan lebih dari budidaya tanaman nilam,” jelasnya.*(al/pressphoto.id)