logo

Menteri Ekraf Bahas Kewirausahaan dengan JCI Indonesia Demi Jadikan Ekonomi Kreatif The New Engine of Growth

Kamis, 25 September 2025

Jakarta, 25 September 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) terus berupaya menyokong visi Presiden Prabowo Subianto yang salah satunya adalah penciptaan lapangan kerja berkualitas untuk tenaga kerja muda. Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menegaskan upaya tersebut melalui pertemuan dengan Junior Chamber International (JCI) perwakilan Indonesia.

“Asta Cita Presiden Prabowo poin ketiga terus kami realisasikan yaitu meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur. Tentu untuk mendorong kewirausahaan sesuai dengan misi dari JCI sehingga bisa menjadi salah satu prioritas potensi kolaborasi untuk beberapa kegiatan ke depan,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pertemuan yang berlangsung di Autograph Tower Thamrin Nine, Jakarta pada Kamis, 25 September 2025.

Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menjelaskan peran Kementerian Ekraf dalam pengembangan ekraf salah satunya melalui fokus pada 7 subsektor ekraf prioritas seperti kuliner, kriya, fesyen, gim, aplikasi, musik, film, animasi, dan video yang didukung melalui penguatan rantai nilai dalam 5 tahapan yang terdiri dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, sampai konservasi.

“Kami ingin menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth, mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Capaian Kementerian Ekraf pun diukur untuk 5 tahun ke depan dalam lingkup tenaga kerja, nilai tambah terhadap PDB, nilai ekspor, serta investasi bagi 17 subsektor ekonomi kreatif,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi juga menambahkan potensi kolaborasi terus dilakukan oleh Kementerian Ekraf sebagai bentuk peningkatan sinergi pemerintah dalam konsep hexahelix.

“Kami terus intens melakukan penjajakan kolaborasi dalam konsep hexahelix bersama kementerian dan lembaga, bisnis, akademisi, komunitas atau asosiasi, media, dan lembaga keuangan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan memperkuat peran kepemimpinan bagi generasi muda, seperti yang bisa dilakukan bersama JCI nanti,” ujar Deputi Cecep.

JCI sendiri merupakan organisasi kepemudaan internasional dengan jumlah anggota hampir 100 negara dan sekitar 140.000 anggota di seluruh dunia. Sebagai komunitas internasional, JCI diikuti generasi muda yang berumur 18 sampai 40 tahun dengan fokus pada pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, pemberdayaan komunitas, dan hubungan internasional. Sementara JCI Indonesia memiliki lebih dari 1.000 anggota dan tersebar untuk beberapa chapter seperti Jakarta, Medan, Padang, Bandung, Solo, Jogja, Semarang, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya.

“JCI merupakan sebuah leadership development organization yang fokus pada pengembangan kepemudaan dan kepemimpinan. Ini pertemuan yang sangat luar biasa seperti apa JCI bisa berkontribusi ke depannya terhadap Indonesia dan membuat hubungan kolaborasi bersama Kementerian Ekraf semakin erat untuk masa mendatang,” ungkap Teguh Panjireza sebagai National Secretary General JCI Indonesia 2025.

Sementara itu, JCI juga akan mengadakan National Convention 2025 sebagai acara tahunan yang menjadi wadah bagi para anggota JCI dari seluruh Indonesia bahkan dunia untuk berkumpul, berbagi ide, dan berkolaborasi dalam rangka mencari solusi kreatif menghadapi tantangan-tantangan sosial dan ekonomi di Indonesia.

“Kami juga ingin mengundang Menteri Ekraf Teuku Riefky untuk meresmikan pembukaan National Convention sekaligus memberikan paparan dalam acara yang akan diadakan 16-17 Oktober 2025 di Hotel Padma Semarang. Selain itu, kami juga turut mengundang Wamen Ekraf Irene untuk hadir dalam pre-event yang digelar sehari sebelumnya dalam konsep talkshow business matching, business pitching, and business coaching yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di Jawa Tengah dengan target 200 peserta,” imbuh perwakilan JCI Semarang, Jeffrey Sugeng.

Pada pertemuan tersebut Menteri Ekraf Teuku Riefky turut didampingi Staf Ahli Bidang Riset, Pendidikan, dan Hubungan Kelembagaan Dian Permanasari serta Kepala Pusat Pengembangan SDM Ekraf Siamwahyuni. Sementara dari JCI tampak hadir Vice President International JCI assigned to Asia and the Pacific Michael Sanjaya beserta jajaran.*(sumber:ekraf.go.id)

error: