MADIUN – Terlihat seorang perajin “Batik Barokah” asal Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun mengangkat jemuran kain batik tulis dan cap yang sudah kering dan siap dilakukan finishing, Minggu 11 Juni 2023.
Sejak pandemi Covid-19/2019 lalu, perajin batik ini mengaku usaha yang belas tahun telah dirintisnya turut terdampak. Akibatnya, ia harus menghentikan produksinya. Selain itu, juga 20 orang pekerjanya yang merupakan ibu-ibu penyanting batik khas kenongorejo. Selama tidak ada pesanan, ia hanya menjual stok kain batik tulis dan cap yang sudah ada di galeri miliknya.
Namun selama pandemi Covid-19, penjualan kain batik yang ada tidak sebanding dengan ongkos produksi yang sudah dikeluarkan. Kini, galeri “Batik Barokah” baru mendapatkan pesanan batik sejak bulan Mei dan Juni 2023 ini. Pesanan itu pun datangnya dari para pelanggan luar daerah Madiun, yang memang sudah pernah berbelanja kain batik asli Kabupaten Madiun.*(al/pressphoto.id)
