logo

Melasti, Ritual Perayaan Hari Nyepi

Rabu, 2 Maret 2022

MAGETAN – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh pada tanggal 3 Maret 2022 nanti, sejumlah umat hindu melaksanakan berbagai persiapan di Pura Sanggha Bhuwana Lanud Iswahjudi Magetan.

Jero Gede Dwije Drs Cening Sutarna, selaku pemangku atau pinandite Pura Sanggha Bhuwana menyampaikan serangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi yang pertama adalah melasti. Sebelum prosesi itu, umat telah mempersiapkan alat-alat yang akan dibawa saat melasti. Termasuk daksimelinge yang dipersiapkan untuk linggih para leluhur, tuhan dan para dewa. Para leluhur sekalian itu, dipersiapkan terlebih dulu sejak pagi tadi yakni daksimelinge.

Kegiatan pertama dilakukan pagi hari adalah mekalias. Mekalias adalah menyusun daksimelinge yang akan diperuntukan linggih para leluhur, para dewa dan tuhan. Kemudian setelah mekalias, baru dilakukan penyuciannya di mandala utama. Setelah penyucian, baru persiapan untuk melaksanakan melasti. Melasti itu artinya melas, memisahkan ti yaitu kekotoran. “Jadi melepaskan kekotoran semua alat-alat yang akan dipergunakan dalam upacara. Jadi berangkat dari mandala utama pure ke beji”.

Pemangku menguraikan sesampainya di beji, penyucian dilaksanakan dengan air suci yang dimohonkan dari dewi gangga. “Karena kita tidak kelaut. Kalau ke laut itu kepada dewa samudera. Jadi baruna namanya. Kalau disini, kita mengambil dari sumber air dari tawun. Karena pandemi Covid-19, kita tidak melaksanakan melasti ke tawun. Jadi, melastinya di beji sini saja”.*lly/pressphoto.id

error: