logo

Kementerian Ekraf Dukung Promosi Ekonomi Kreatif di Swiss Jadi Kunci Pertumbuhan Nasional

Kamis, 9 Oktober 2025

Jakarta, 7 Oktober 2025 – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan audiensi dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Kepangeranan Liechtenstein, Y.M. I Gede Ngurah Swajaya. Audiensi ini untuk mendukung program kerja KBRI Bern dalam mempromosikan potensi industri kreatif Indonesia di Swiss serta memperluas jangkauan kerja sama ekonomi kreatif kedua negara.

“Kolaborasi dengan Swiss tidak hanya memperkuat ekspor produk kreatif, tetapi juga membuka ruang bagi pertukaran pengetahuan, riset, serta pengembangan talenta kreatif. Ini sejalan dengan arah kebijakan Asta Ekraf yang menempatkan pasar dan talenta sebagai kunci pertumbuhan ekonomi kreatif nasional,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam audiensi di kantor Kementerian Ekraf, Jakarta pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari penguatan klaster Pasar Ekraf, salah satu dari delapan program strategis Asta Ekraf yang tengah dijalankan Kementerian Ekraf. Menteri Ekraf menyampaikan bahwa hubungan ekonomi Indonesia dan Swiss terus menunjukkan perkembangan positif, khususnya pada sektor kreatif yang semakin berperan dalam perdagangan dan investasi bilateral.

Berdasarkan data sementara hingga triwulan III tahun 2024 yang diolah Pusat Data dan Informasi Kementerian Ekraf dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, nilai perdagangan produk ekonomi kreatif Indonesia–Swiss menunjukkan tren positif. Ekspor produk kreatif Indonesia mencapai 2.139 juta dolar AS, sementara impor dari Swiss sebesar 1.221 juta dolar AS. Angka tersebut menunjukkan surplus perdagangan yang memperlihatkan daya saing kuat produk kreatif nasional di pasar Eropa.

Selain sektor perdagangan, Swiss juga menjadi mitra penting dalam investasi industri kreatif Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, nilai investasi Swiss menunjukkan peningkatan yang konsisten. Pada 2023 tercatat sebesar 11,53 juta dolar AS, diikuti 8,36 juta dolar AS pada 2024, dan melonjak signifikan menjadi 14,34 juta dolar AS di tahun 2025. Secara kumulatif, total investasi Swiss di bidang ekonomi kreatif Indonesia mencapai 34,23 juta dolar AS.

Mempertegas data tersebut, Duta Besar I Gede Ngurah Swajaya menambahkan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia–Swiss juga diperkuat melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA) yang mencakup Swiss, Norwegia, Liechtenstein, dan Islandia.

“Kami akan memanfaatkan momentum World Economic Forum di Davos pada Januari 2026 untuk memperkenalkan kekuatan industri kreatif Indonesia. Kami ingin dunia melihat bahwa Indonesia bukan hanya negara dengan kekayaan alam, tetapi juga dengan kekuatan inovasi dan ekonomi kreatif yang berkembang pesat,” katanya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris III Ekonomi KBRI Bern Monita Purba. Sementara itu Menteri Ekraf Teuku Riefky didampingi Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala, serta Direktur Kriya Neli Yana.*(sumber:ekraf.go.id)

error: