Jakarta, 17 Juni 2025 — Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menerima audiensi tim penyelenggara AXEAN Festival di Jakarta. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) berkomitmen memperluas konektivitas industri musik Asia Tenggara sekaligus mendorong kapasitas ekspor talenta musik Indonesia.
“AXEAN Festival adalah contoh festival independen yang berhasil membuka pintu-pintu distribusi musik lintas negara secara organik. Bukan hanya musisinya yang naik kelas, tetapi juga seluruh ekosistem kreatif di sekitarnya, mulai dari penulis lagu, label, brand lokal, hingga penyedia teknologi dan produksi. Ini bukan sekadar festival musik, ini adalah instrumen ekonomi kreatif yang bisa kita dorong dampaknya agar menjangkau lebih luas,” kata Wamen Ekraf Irene dalam audiensi yang berlangsung di Autograph Tower, Jakarta pada Sealsa, 17 Juni 2025.
AXEAN Festival dikenal sebagai platform ekspor musik Asia Tenggara yang menggabungkan festival penampilan dan konferensi musik, yang pertama kali digelar pada 2020 secara virtual karena pandemi. Tahun-tahun berikutnya pun AXEAN Festival digelar virtual di Singapura.
Baru pada tahun 2024, AXEAN Festival digelar langsung secara fisik di Indonesia dengan menghadirkan 48 musisi dari 14 negara dan dihadiri lebih dari 3.000 pengunjung, termasuk 112 delegasi dari 27 negara. Untuk tahun ini pun AXEAN Festival rencananya digelar di Indonesia yaitu di Jimbaran Hub, Bali pada 13-14 September 2025.
Dalam audiensi ini pula dibahas potensi kolaborasi jangka panjang dan dukungan konkret terhadap pelaksanaan AXEAN Festival 2025. Apalagi, beberapa musisi Indonesia yang tampil di AXEAN Festival sebelumnya mendapat undangan tampil di panggung global seperti Fuji Rock (Jepang), Primavera Sound (Spanyol), dan ASEAN-India Music Festival (India).
“Yang kita butuhkan bukan hanya festival yang keren, tapi festival yang punya misi. Ketika ada kurasi, jejaring distribusi, dan kerja sama lintas sektor di dalamnya, itulah saat industri bisa tumbuh berkelanjutan. Kami melihat AXEAN sudah mengarah ke sana,” kata Wamen Ekraf Irene.
Dalam audiensi, Satria Ramadhan selaku Co-Founder AXEAN Festival & Fujirockers Indonesia menyampaikan rencana pelaksanaan AXEAN Festival 2025. Dia juga mengapresiasi masukan Wamen Ekraf Irene mengenai pentingnya memperkuat narasi tematik dalam festival dan membuka kolaborasi dengan brand serta pelaku kreatif lokal agar dampak festival meluas, baik dari sisi artistik maupun ekonomi.
“Kami sangat terbuka terhadap ide-ide yang dibagikan oleh Bu Wamen. Salah satu masukan yang langsung kami pertimbangkan adalah konsep festival tematik, karena bisa memberikan alur yang lebih kuat dan pengalaman yang lebih menyatu bagi pengunjung. Selain itu, dorongan untuk berkolaborasi dengan brand dan pelaku kreatif lokal membuka peluang agar festival ini tidak hanya membawa musik, tetapi juga memperlihatkan keberagaman produk kreatif Indonesia ke mata dunia,” ujar Satria Ramadhan.
Kementerian Ekraf memandang AXEAN sebagai platform strategis dalam memperkuat distribusi dan visibilitas karya musisi Indonesia, membangun kapasitas profesional industri, serta mempercepat laju ekspor subsektor musik. Kolaborasi ini sejalan dengan visi menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf Agustini Rahayu, Direktur Musik Kementerian Ekraf Mohammad Amin, serta perwakilan Fujirockers Indonesia.*(sumber:ekraf.go.id)