logo

Kementerian Ekraf dan Jejak Buddha Nusantara Dorong Inovasi Digital Berbasis Sejarah

Senin, 16 Juni 2025

Jakarta, 12 Juni 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menerima audiensi tim Jejak Buddha Nusantara di Autograph Tower, Kamis, 12 Juni 2025. Pertemuan membahas pengembangan platform digital sejarah-spiritualitas untuk mendorong ekonomi kreatif berbasis budaya dan sejarah.

“Penggabungan antara nilai sejarah, budaya, dan pendekatan digital harus menjadi arah baru dalam pengembangan ekonomi kreatif. Saya melihat inisiatif seperti jejak Buddha Nusantara sangat potensial untuk menciptakan pengalaman kreatif yang edukatif sekaligus berdampak sosial. Ini adalah bentuk inovasi lokal yang bisa menjangkau pasar global jika dikembangkan dengan pendekatan yang tepat,” ujar Wamen Ekraf.

Wamen Ekraf memberikan sejumlah gagasan pengembangan, mulai dari penguatan narasi digital, eksplorasi konten multimedia, hingga strategi aktivasi publik melalui pendekatan lintas platform. Wamen Ekraf menekankan pentingnya membangun pengalaman digital yang bukan hanya informatif, tetapi juga emosional dan imajinatif.

Rencana pengembangan platform ini mencakup beberapa langkah utama: peningkatan kualitas konten edukatif, penguatan storytelling berbasis kearifan lokal, serta kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong ekosistem konten digital yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga diarahkan untuk menjangkau audiens global dengan pendekatan kreatif dan berstandar tinggi.

Platform Jejak Buddha Nusantara dirancang tidak hanya sebagai katalog situs bersejarah, tetapi juga sebagai ruang interaksi publik dan promosi ekonomi kreatif lokal. Fitur yang direncanakan antara lain: direktori destinasi, narasi sejarah dan lingkungan situs, forum publik, rekomendasi wisata, ulasan pengguna, integrasi media sosial, serta etalase produk kreatif daerah.

Wamen Ekraf Irene Umar mendorong agar inisiatif seperti Jejak Buddha Nusantara terus dikembangkan sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya dan inovasi digital.

“Ekonomi kreatif harus menjadi the new engine of growth bagi bangsa ini, dan inisiatif seperti ini menunjukkan bagaimana nilai sejarah bisa diolah secara relevan dan berdampak,” ujar Wamen Ekraf Irene Umar.

Sementara itu, Produser Jejak Buddha Nusantara, Alim Sudio, menyambut positif kesempatan berdialog dengan Wamen Ekraf dan menyatakan komitmennya untuk mengembangkan platform ini secara berkelanjutan. Ia menilai diskusi ini membuka banyak perspektif baru, khususnya dalam menjembatani nilai-nilai sejarah dengan pendekatan digital yang relevan bagi masyarakat.

“Platform ini kami desain tidak hanya sebagai media edukasi, tetapi juga sebagai cara untuk mendorong partisipasi publik dalam merawat dan menghidupkan kembali situs-situs bersejarah,” ujar Alim.

Turut mendampingi Wamen Ekraf Irene Umar dalam audiensi, Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu. Turut hadir, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi dan Produser Jejak Buddha Nusantara, Danang Soerjono.*(sumber:ekraf.go.id)

error: