MADIUN – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H/2023, sejumlah ruas jalan Kabupaten Madiun, Provinsi maupun Nasional masuk dalam wilayah Kabupaten Madiun bakal dipadati oleh jutaan kendaran dari luar daerah yang hendak mudik ke kampung halamannya masing-masing.
Data yang disampaikan Bupati Madiun H. Ahmad Dawami dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bersama Forkopimda Kab. Madiun menunjukkan bahwa Lebaran Tahun 2023 ini, terdapat 123,8 juta orang diprediksi akan mudik. Untuk itu, wilayah Kab. Madiun yang merupakan pintu masuk beberapa daerah segera melakukan persiapan.
Bahkan, Bupati Madiun menghendaki agar para pemudik yang melintasi wilayah Kabupaten Madiun merasa nyaman. Oleh karena itu, kegiatan perbaikan jalan yang akan dilalui oleh para pemudik/balik nanti segera diselesaikan. Sehingga jalan yang rusak baik itu jalan kewenangan Kabupaten Madiun, Provinsi maupun Nasional, kita perbaiki semuanya demi kenyamanan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo menguraikan Kabupaten Madiun yang menjadi pintu masuk dari beberapa kabupaten di Jawa Timur diperkirakan arus mudik akan maju. Sehingga mulai tanggal 18-19 April 2023 nanti, diperkirakan akan terjadi puncaknya arus mudik. Selain itu, juga perlu adanya sosialisasi pelarangan kendaraan berat yang melintasi jalur mudik atau balik di wilayah Kab. Madiun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kab. Madiun’ Gunawi saat dihubungi melalui Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kab. Madiun’Anang Tri Cahyono mengungkapkan terkait dengan perbaikan ruas jalan, maka pihaknya selalu melakukannya secara rutin pemeliharaan terutamanya pada ruas-ruas jalan dalam kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Madiun.
Tentunya terkait dengan arus mudik ataupun balik Lebaran Tahun 2023. Arus mudik/balik lebaran yang mungkin kaitannya dengan PUPR Kab. Madiun adalah berkaitan erat dengan sarana prasana jalan. Pra sarana jalan ini, supaya ketika arus mudik atau arus lebaran nanti berjalan lancar. Sehingga, kita bisa semaksimal mungkin melakukan pembenahan atau perbaikan-perbaikan jalan yang mungkin mengalami kerusakan.
“Terutama pada jalur-jalur yang padat secara lalulintas. Misalkan antar desa, kecamatan maupun yang menghubungkan kabupaten. Ini tentunya menjadi prioritas yang akan kita tangani terlebih dahulu. Kalau terkait titik ruas jalan yang perlu diperbaiki, ini cukup banyak. Namun demikian, penanganannya skala prioritas saat ini,” ujarnya, Rabu, 12 April 2023.
Sebab, lanjut dia, kegiatan pemeliharaan jalan kabupaten ini, sebenarnya terus berjalan dilakukan tidak hanya ketika menjelang arus mudik lebaran ataupun tahun baru, bukan? Kegiatan pemeliharaan jalan itu, berjalan terus setiap hari. Misalkan ketika suatu ruas jalan mengalami kerusakan, maka tim kita ada dititik lokasi untuk melakukan perbaikan.
Karena tim kita turun kelapangan juga melakukan penyisiran ruas-ruas jalan yang rusak. Hanya saja karena ini adalah momentumnya menjelang lebaran? Maka intensitas atau kegiatan pemeliharaan atau perbaikan jalan itu, kita skalanya lebih luas lagi. Selain itu, kita juga prioritaskan penanganan pada titik ruas jalan yang nanti akan dilalui oleh pemudik lebaran.
Secara lokasi, kita memang menyeluruh disemua ruas jalan yang ada di wilayah Kab. Madiun. Hanya saja ini adalah skalanya prioritas, sehingga kita mengutamakan ruas-ruas yang sekiranya nanti akan dilalui oleh para pemudik lebaran 2023. Disamping itu, perlu kita ketahui bersama bahwa ada jalan yang penanganannya menjadi kewenangannya masing-masing.
Misalkan jalan nasional, itu kewenangannya ada di Pengelola Jalan Nasional dalam hal ini Balai atau PPK Jalan Nasional. Jalan provinsi, itu juga kewenangannya ada di provinsi. Namun jika di daerah, biasanya yang menangani UPT Jalan Provinsi. Begitu juga ada jalan kabupaten, terkait perbaikannya adalah kewenangannya Pemda Kabupaten. Selain itu ada jalan desa, juga penanganannya adalah kewenangan pihak pemerintah desa/pemdes.
“Jadi jalan-jalan ini, punya kewenangan masing-masing pihak. Kita tidak bisa? Jalan nasional, lalu terkait penanganannya adalah Pemda, itu jelas tidak bisa. Seperti jalan desa? Ini juga kewenangan yang melakukan pemeliharaan maupun pembangunan, adalah pihak pemdes sendiri. Begitu juga jalar kabupaten, penanganannya dilakukan oleh Pemda,” jelasnya.
Menurut dia, Dinas PUPR melakukan perbaikan mungkin sekarang sedang berjalan di ruas jalan Bajulan-Kaligunting. Ruas jalan Bajulan-Kaligunting ini, memang kondisi kerusakannya cukup parah. Namun sudah kita lakukan perbaikan yakni sekitar tiga minggu yang lalu. Sekarang progres perbaikannya, laporan terahir di terima sudah mencapai sekitar 70 persen.
Harapannya ketika lebaran nanti, jalur sudah bisa dilalui oleh para pemudik yang masuk Kab, Madiun dari berbagai daerah. Namun ruas jalan ini, kondisi kerusakannya lumayan parah. Karena jalan ini, memang jalan ring road yang banyak dilalui kendaraan-kendaraan yang nonasenya tinggi. Sementara yang kita perbaiki belum merata semuanya, namun sudah dilakukan peningkatan atau pembangunan jalan. Perbaik secara bertahap ini, memang baru dilakukan sepanjang 1 kilometer lebih. Sementara panjang jalannya di ruas itu mencapai 3,9 kilometer.
“Pemda Kab. Madiun melalui Dinas PUPR, telah melakukan upaya perbaikan ruas jalan ini sepanjang 1 kilometer. Berarti, kami masih punya 2,9 kilometer lagi yang belum dilakukan peningkatan jalan. Namun pemeliharaan ruas jalan ini, tetap kami dilakukan secara rutin,” urainya.
Anang Tri Cahyo menegaskan terkait dengan bajet anggaran untuk perbaikan jalan tersebut, tidak adanya bajet anggaran khusus. Karena untuk pemeliharaan ruas ini, adalah sifatnya’ mungkin tidak seperti proyek? Sebab, kalau royek angkanya jelas dalam penganggaran sekian? Tetapi kalau pemeliharaan ruas jalan itu, sifatnya kondisional.
“Jadi kita tangani, sepanjang atau sebesar kerusakan. Kita tidak menentukan, misalnya bajet anggaran sekian ‘tidak demikian? Sehingga kita tangani sesuai kebutuhan atau kerusakan ruas jalan. Memang jika kebutuhanya kecil, ya kita alokasikan di ruas jalan itu ya kecil. Namun jika kebutuhanya banyak, ya juga banyak,” paparnya.
Ia mejelaskan karena kalau untuk pemeliharaan ruas jalan seperti itu, kita hanya bisa memanfaatkan stok material yang ada. Sehingga, kita tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk jenis pemeliharaan.
“Jadi, kita hanya menggunakan material yang mungkin sudah dilakukan proses melalui pengadaan. Kami punyai stok materil, tentunya harus dimanfaatkan untuk perbaikan-perbaikan jalan yang kondisinya rusak parah,” tegasnya, lagi.
Terkait jalan yang mungkin akan digunakan oleh para pemudik, kata dia, khususnya ruas-ruas di kabupaten ini, kita tidak lepas dari skenario atau jalur mudik melalui jalan nasional maupun provinsi. Namun jalur yang nanti potensi untuk dilalui pemudik ini, kita nyambung dengan jalur yang ada di jalan nasional. Misalnya area Exil Tol di Dumpil sampai Madiun, ketika mudik ini tiba maka biasanya terjadi penumpukan.
Tapi biasanya kalau terjadi penumpukan di area Exil Tol tersebut? Maka ada rekayasa lalulintas, sehingga jalur dapat dialihkan untuk masuk ke atau keluar Tol. Namun jika pemudik masuk, biasanya akan dilewatkan ke ruas Tiron-Bagi. Sedangkan untuk keluar Tol ke arah Madiun, juga telah disiapkan tim untuk ruas Balerejo-Dimong. Itulah ruas-ruas yang bersinergi dengan jalan nasional.
Terus yang selain itu juga mungkin ada ruas-ruas yang sangat padat, misalnya di ruas antar kota atau kabupaten. Misalkan ruas Kajang batas Ngawi dan Pule batas Magetan. Ini adalah jalan penghubung antara Kajang sampai Ngawi. Ruas jalan itu cukup padat, rame kendaraan berlalulintas. Di area ruas tersebut, juga dapat kita lakukan penanganan suatu waktu.
Selanjutnya ruas Dimong-Klitik-Dimong. Klitik-Dimong dilanjut dengan Dimong-Mojopurno. Di area ini, ruas-ruasnya juga sangat padat. Namun ruas ini, merupakan jalur alternatif yang banyak dilalui oleh pemudik. Suatu waktu, area ini kita lakukan penanganan. Kemudian ruas Dungus batas Kota Madiun. Dilanjut sampai ruas Dungus-Kare. Di area ini juga kita lakukan penanganan prioritas, karena jalurnya cukup padat. Selain itu ada juga ruas Dungus-Sukosari yang tembusnya Dagangan.
“Itu kita juga tangani, karena disitu juga sudah disiapkan jalurnya. Ada lagi ruas Kaibon-Nglandung-Kaibon tembusnya Kebonsari. Itu juga kita benahi supaya nanti bisa digunakan oleh pemudik. Jalur alternatif ini cukup padat, rame lalulintasnya. Kita tangani biar nanti ketika arus mudik lancar sesuai harapan bersama,” tutur Anang.
Ia juga menginformasikan terkait ruas Balerejo-Muneng. Ruas ini merupakan jalur alternatif, juga penghubung dua jalan nasional. Di area itu lalulintasnya padat, juga kita siapkan/benahi agar pemudik lancar dan nyaman. Lalu ada lagi jalur Kenongorejo-Bajulan. Ruas ini ada beberapa kerusakan, juga sedang kita tangani bahkan perbaikannya masih berlangsung.
Selain itu ruas Jiwan ke Barat, namun perbaikannya sudah selesai. Begitu juga Lapangan Jiwan-Tegal Arum, itu juga sudah dilakukan perbaikan. Karena ruas itu kategori kerusakannya ringan dan sedang, sehingga penambalan jalan yang rusak cukup dengan colmix.
Tentunya dalam momen menjelang lebaran ini, tim perbaikan yang diterjunkan terus menyisir jalan-jalan dalam kondisi rusak berat untuk dilakukan perbaikan. Namun untuk ruas-ruas tertentu yang saat ini, ada alokasi terutama untuk peningkatan jalan ‘mungkin butuh efiesensi. Mungkin dalam waktu dekat akan dilakukan penanganan, namun pada saat ini ‘kita tidak melakukan penanganan.
Meski demikian, kita memberikan tanda rabu-rabu untuk peringatan ‘mungkin di ruas itu ada beberapa kerusakan jalan. Tujuannya agar para pengguna jalan atau pemudik saat ini, nantinya lebih waspada dan berhati-hati lagi. Selain itu, juga kita berikan keterangan bahwa jalan tersebut akan dilakukan perbaikan atau peningkatan jalan pada tahun 2023 ini.
“Untuk ruas jalan batas kota yaitu Sogaten-Krokeh hingga Sawahan yang merupakan jalur alternatif itu, sudah kita dilakukan penanganan. Kini jalan alternatif Madiun-Magetan-Ngawi atau sebaliknya sudah dalam kondsi bagus. Bahkan jalur ini kondisi lalulintas rame, namun tidak padat,” papar Anang, lagi.*(al-pressphoto.id)
Keterangan foto pemkabmadiun : Terlihat sejumlah pekerja menyelesaikan perbaikan ruas jalan di wilayah Kabupaten Madiun.