Jakarta, 14 Juli 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjajaki kolaborasi strategis dengan Indonesia Marketing Festival (IMF) 2025 untuk memperkuat komersialisasi produk kreatif lokal. Dalam pertemuan dengan penyelenggara IMF di Gedung Autograph Tower, Jakarta, Senin, 14 Juli 2025, Wakil Menteri Ekraf Irene Umar menekankan pentingnya inovasi pemasaran berbasis teknologi dan keberlanjutan guna mendorong pelaku usaha kreatif menembus pasar yang lebih luas.
“Yang dibutuhkan pelaku bisnis lokal saat ini bukan sekadar komersialisasi, tapi komersialisasi yang tidak biasa, yang inovatif dan relevan dengan zaman. Di situlah Kementerian Ekraf hadir, membantu mempertemukan industri dengan IP lokal yang telah kami kurasi, agar potensi kreatif dari berbagai daerah punya daya saing tinggi,” ujar Wamen Ekraf.
Indonesia Marketing Festival (IMF) adalah festival pemasaran tahunan gagasan Markplus.Inc yang kini memasuki edisi ke-13. Mengusung tema “Indonesia for Impact – Pemasaran Berkelanjutan di Era AI”, acara ini menghadirkan seminar, pelatihan, membuka ruang jejaring bagi pelaku bisnis, industri, dan pemerintah. Acara ini digelar dalam format running roadshow di tujuh kota besar, seperti Semarang, Palembang, Bandung, dan Surabaya, dan berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Wamen Ekraf menekankan fokus utama Kementerian Ekraf adalah membantu memasarkan produk yang sudah siap jual. Menurut Wamen Ekraf, pelatihan pemasaran berbasis AI yang dihadirkan dalam IMF 2025 dapat memperkuat upaya tersebut dalam mengakselerasi kemampuan talenta kreatif untuk memasarkan produknya secara lebih efektif, khususnya di era digital.
“Fokus kami bukan sekadar mendorong hadirnya lebih banyak produk kreatif, tetapi bagaimana meng-upscale brand yang sudah matang dan memiliki potensi besar untuk menembus pasar yang lebih luas. Kami mendukung acara IMF karena melalui rangkaian pelatihannya mampu mendorong inovasi para talenta ekonomi kreatif dalam memasarkan produknya,” ujar Wamen Ekraf.
Untuk mendukung penyebarluasan acara ini, Wamen Ekraf juga menyebutkan bahwa Kementerian Ekraf akan mengoptimalkan jaringan komunitas kreatif lokal di berbagai daerah, agar dampak acara IMF dapat menjangkau lebih banyak pegiat ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Ekraf juga mengajak Agustinus berkeliling kantor Kementerian Ekraf untuk memperkenalkan berbagai IP lokal yang telah dikurasi dan siap dikolaborasikan dengan brand serta industri nasional.
Sementara itu, Associate Vice President Product Commercialization Markplus.Inc, Agustinus Kusumarianto, menyoroti pentingnya pendekatan pemasaran yang berkelanjutan dan kesiapan talenta ekonomi kreatif dalam menghadapi tantangan era digital.
“Di acara ini kita membahas sustainability marketing, yang sangat relevan dengan upaya membangun ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kita tidak ingin ekonomi kreatif hanya jadi tren sesaat. Sekarang, keberlanjutan justru jadi nilai jual, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di pasar global. Dengan cepatnya perkembangan teknologi dan AI, pelaku ekonomi kreatif juga harus melek, termasuk soal hak cipta dan dampaknya di era digital ini,” jelas Agustinus.
Lebih lanjut, Agustinus mengatakan bahwa acara ini bertujuan mendorong semangat pegiat ekonomi kreatif di daerah, dengan menekankan bahwa kontribusi ekonomi nasional juga datang dari luar Jakarta. Hal ini sejalan dengan visi Kemenekraf menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth yang dimulai dari daerah.*(sumber:ekraf.go.id)