logo

Hasil Evaluasi Kinerja RSUD Caruban Tahun 2022, Tergolong Bagus

Sabtu, 18 Maret 2023

MADIUN – Jajaran Komisi C DPRD Kab. Madiun baru saja menuntaskan kunjungan kerja (Kunker) dengan agenda kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tahun 2022 di ruang rapat lantai 2 Gedung Pertemuan RSUD setempat, Kamis 16 Maret 2023 lalu.

Menyikapi hasil monitoring dan evaluasi kinerja di RSUD Caruban tahun 2022, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kab. Madiun’ Muhammad Sayuti menyampaikan pandangannya terkait pelayanan di RS itu memang sangat penting. Monitoring dan evaluasi kinerja seperti ini, terus dilakukan oleh Komisi C DPRD Kab. Madiun dengan harapan pelayanan di RS semakin baik.

Sehingga masyarakat, baik di dalam maupun luar daerah akan semakin mencintai RS yang ada di Kab. Madiun. Sebab, RS itu melayani masyarakat yang bisa menyentuh langsung. Demi kesehatan, tentunya menjadi ukuran Kab. Madiun. Dibuktikan dengan hasil kinerja yang dilaksanakan RSUD Caruban ini, juga tergolong bagus.

“Alhamdulillah, baru saja’ akreditasi paripurna RSUD Caruban sudah turun. Penilaian tentang akreditasi, itu memang menjadi tolak ukur di setiap RS. Termasuk di RSUD Caruban kalau sudah tereakreditasi seperti itu, juga menjadi mantap ke depannya,” ujarnya seusai kegiatan Kunker dengan agenda monitoring dan evaluasi kinerja RSUD Caruban tahun 2022.

Sehingga ke depan diharapkan, lanjut dia, keyakinan dokter serta pelayanan di RSUD Caruban ini juga semakin meningkat. Untuk itu, monitoring dan evaluasi kinerja yang dilaksanakan DPRD Kab. Madiun khususnya Komisi C di RSUD Caruban menekankan terkait pelayanan masyarakat. Terutamanya pada masyarakat yang belum beruntung atau berpenghasilan minimal, itu harus segera mungkin ditangani.

Seperti saat proses penanganan rujukan pasien atau apa itu, memang harus cepat dilakukan. Meski sistem itu dari BPJS, namun tetap mengedepankan penanganan yang harus cepat. Karena jika pasien sudah masuk di RSUD Caruban ini? Indikator-indikator pasien ‘apakah harus dirujuk atau dirawat sendiri, itu segera diputuskan. Itu yang terpenting.

“Kemajuan RSUD Caruban, memang harus dipacu agar menjadi kepentingan bersama. Sehingga pasien yang dirawat di RSUD Caruban, itu merasa nyaman dan aman. Dengan keyakinan aman dan nyaman, pasien yang sedang sakit segera fresh. Bahkan itu, bisa menunjang untuk kesembuhan pasien,” katanya.

Ia juga mengungkapkan terkait adanya peningkatan kunjungan atau pasien ke RSUD Caruban tahun 2022 lalu. Namun demi untuk kenyamanan dan pelayanan bahkan menambah penghasilan asli daerah (PDA), ke depan RSUD Caruban butuh paviliun.

(Paviliun yakni dalam arsitektur terdapat anjungan, paviliun atau bangsal adalah sebuah bangunan atau struktur yang terpisah tidak jauh dari bangunan utama. Bangsal, biasanya dibangun untuk keperluan tertentu).

Bahkan setelah nanti ada paviliun, tentunya juga harus dibarengi dengan lingkungan yang sehat dan kawasan yang asri. Sehingga area paviliun yang ada RSUD Caruban ini, ke depannya tetap terjaga terutama kenyamanan dan keamanan pasien.

Tidak kalah penting lagi juga perlu di perhatian terutama segi kebersihannya, karena dapat menunjang kesehatan terhadap pasien itu sendiri. Selain itu, pohon-pohon yang ada di kawasan RSUD Caruban juga diperhatikan, karena untuk oksigennya agar bisa tercukupi. Sehingga taman-taman yang ada ‘kalau dipandang dari tampak depan maupun belakang, itu bisa terlihat indah nan nyaman.

“Masyarakat yang berkunjung dan khususnya pasien RSUD Caruban, juga bisa merasakan kenyamanan. Sehingga orang itu, tidak merasa takut jika masuk RS. Setidaknya, RS itu tidak membawa kesan yang menyeramkan. Jadi di situ istilahnya, orang seperti ada di hotel yang bersih, nyaman dan aman ‘lah. Sehingga orang, bisa fresh lagi,” jelasnya.

Terkait anggaran yang dirumuskan DPRD Kab. Madiun, Muhammad Sayuti menambahkan, posisi di Komisi C tidak bisa menjelaskan lebih jauh karena di luar porsinya. Namun jika ditinjau dari mekanisme-nya, terkait pengadaan paviliun di setiap RS’ tentunya ada. Selain itu, masuk pada tahapan pengajuan hingga penganggaran sesuai kebutuhan, juga ada.

“Hanya saja, terkait berapa besarnya? Itu adalah kewenangan bagian panitia anggaran (Panggar) yang tahu. Cuma pihak RS dalam hal ini RSUD Caruban, nampaknya sudah menganggarkan dan mengajukan. Lalu jika di acc dan di situ berapa nilainya, saya tidak hafal. Karena saya tidak masuk di anggaran,” ungkapnya.*(Adv/al-pressphoto)

Keterangan Foto : Terlihat aktivitas monitoring dan evaluasi kinerja tahun 2022 di RSUD Caruban, Kab. Madiun.

error: