MADIUN – Sejumlah orang tergabung dalam komunitas pencinta kereta api (KA) membawa banner bertuliskan “Stop Lakukan Pelecehan Seksual di Kereta Api” di ruang tunggu penumpang KA di Stasiun Madiun, Senin 4 September 2023 sore.
Selain itu, mereka juga membentangkan banner bertuliskan “Mari Ciptakan Transportasi Umum Yang Aman dan Bebas Pelecehan Seksual !!,”. Seusai itu, mereka melanjutkan aksinya di area jalur naik turun penumpang KA.
Bahkan pihak PT. Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop 7) Madiun bersama komunitas pencinta KA naik di atas KA untuk membagikan bingkisan kepada para penumpang. Bingkisan ini berisi sambel pecel, camilan brem khas Madiun serta selebaran terkait sosialisasi pencegahan pelecehan seksual.
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Supriyanto menyampaikan pihaknya bersama komunita pecinta KA wilayah Madiun mengadakan sosialisasi pencegahan pelecehan seksual baik di stasiun maupun di atas KA.
“Jadi, karena hari ini berketepatan dengan hari pelanggan? Kita mengingatkan kepada pelanggan KAI untuk berhati-hati. Apabila merasa ada yang melecehkan baik di stasiun maupun di atas KA, segeralah lapor ke petugas kami yang ada di stasiun maupun di atas KA,” katanya.
Meski di wilayah Daop 7 Madiun misalnaya dari tahun 2022 sampai 2023 ini, tidak ada laporan pelanggan KAI ‘terkait korban pelecehan seksual? Diakui Supriyanto, syukur alhamdulillah sampai saat ini wilayah Daop 7 Madiun tidak ada laporan terkait korban pelecehan seksual.
Namun, pihaknya tetap mengingatkan para pelanggan KAI untuk selalu waspada dan berhati-hati baik saat berada di stasiun maupun di atas KA. “Jangan takut lapor, apabila merasa ada pelecehan seksual pada dirinya,” tuturnya.
Supriyanto juga menghimbau kepada seluruh masyarakat ataupun pelanggan KAI untuk selalu hati-hati. Karena di atas KA tidak ada CCTV (Closed Circuit Television) atau Televisi Sirkuit Tertutup yang memantau setiap pergerakan di dalam KA.
“Namun, kami sudah memasang CCTV di beberapa titik yang bisa memantau kegiatan yang ada di areal stasiun tersebut,” ungkapnya.
Ia mengatakan ancaman bagi para pelaku pelecehan seksual kepada pelanggan KA baik didalam stasiun maupun di atas KA? Supriyanto kembali menguraikan beberapa waktu yang lalu, di tempat lain “ada yang melaporkan kejadian pelecehan seksual”, dan selanjutkan kita proses.
“Sanksi selanjutnya, orang atau para pelaku ini, kita blokir. Artinya para pelaku pelecehan seksual, kedepan tidak bisa naik KA lagi. Karena pelaku ini, kita blokir seumur hidup ‘tidak bisa naik KA,” tandas Supriyanto.*(al/pressphoto.id)