Terlihat Vice President (VP) PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Suharjono (kiri) saat melakukan pengecekan jalur KA.(Ilustrasi doc.humas daop7)
MADIUN – Jelang masa angkutan Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun terus melakukan perbaikan dan penggantian prasarana.
Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan terhadap masyarakat, serta keselamatan perjalanan kereta api (KA) yang melintas di wilayah Daop 7 Madiun.
Meski perawatan prasarana tersebut, merupakan hal yang rutin dilaksanakan. Namun, menjelang masa angkutan Lebaran 2025 ini, KAI Daop 7 Madiun melakukan perawatan lebih intensif, mengingat nantinya frekuensi perjalanan KA juga akan meningkat.
Tentunya, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan potensi gangguan yang mungkin terjadi. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Tim JRJ (jalan rel dan jembatan) Daop 7 Madiun, adalah penggantian bantalan beton baru pada jalur KA di KM 156+1/2 petak jalan antara Stasiun Sumbergempol-Stasiun Tulungagung.
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang memilih KA sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan perjalanan tepat waktu,” ujar Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, Minggu 9 Maret 2025.
Namun, lanjut dia, perbaikan dan penggantian prasarana ini, bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keselamatan saja. Tetapi, juga kenyamanan pada perjalanan KA yang melintas di wilayah Daop 7 Madiun.
Tentunya dengan mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan KA, Daop 7 Madiun juga melaksanakan perawatan dan perbaikan yang meliputi perbaikan geometri jalur di perlintasan.
“Selain itu juga penggantian rel tipe R54, penggantian wesel, serta pembaruan bantalan rel. Untuk menjaga kestabilan jalur, kami juga melakukan penambahan batu balas guna meningkatkan kestabilan dan elastisitas jalur KA,” katanya.
Menurutnya disisi lain, KAI juga menghadirkan inovasi berbasis keberlanjutan lingkungan dalam bidang prasarana. Salah satunya adalah penggantian bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan efisien.
“Mengingat bantalan sintetis ini lebih kuat, tahan terhadap cuaca ekstrem, serta tidak memerlukan penebangan pohon dalam proses produksinya,” terangnya.
Zainul menambahkan bahwa penggantian batalan ini selaras dengan program perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus memastikan kesuksesan masa Angkutan Lebaran 2025.*(al/pressphoto.id)