logo

Kementerian Ekraf dan Lippo Mall Kolaborasi Hadirkan Styles AsikFest untuk Dukung Produk Kreatif Lokal

Selasa, 21 Oktober 2025

Jakarta, 21 Oktober 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif dalam rangka memeriahkan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas) 2025, menjalin kolaborasi strategis dengan Lippo Mall Nusantara melalui Styles AsikFest yang menampilkan 20 jenama lokal terkurasi.

Festival selama seminggu ini menjadi pilot project yang akan direplikasi di 69 mal Lippo Malls di 36 kota, membuka akses pasar nasional bagi pelaku UMKM kreatif sekaligus mempertemukan mereka langsung dengan konsumen.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar yang hadir dalam pembukaan menyampaikan bahwa penyelenggaraan Styles AsikFest menjadi ruang promosi dan interaksi bagi pegiat ekonomi kreatif dari berbagai subsektor, mulai dari kuliner, fesyen, kriya, desain, hingga gim dan film animasi.

“Dari 17 subsektor ekonomi kreatif, yang dibutuhkan saat ini adalah ruang untuk menunjukkan apa saja yang dimiliki Indonesia. Banyak yang belum tahu kalau kita punya board games, sepatu, dan jenama fesyen lokal yang luar biasa. Melalui festival ini, semua itu bisa ditampilkan dan diakses langsung oleh masyarakat,” ujar Wamen Ekraf di Lippo Mall Nusantara pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Styles AsikFest (sebelumnya bernama ZU Festival), menjadi bagian dari rangkaian kampanye Oktoberkreasi, yang menghadirkan 20 jenama terkurasi, di antaranya Butter Baby, La Moringa, Andaliman Pulo Samosir, Roemah Koffie, dan Havilla Tea dari subsektor kuliner; KAR Jewelry dari kriya; Khinz, Mora & Olfi, dan Wanaloka dari desain; Sovlo, Kasual, Pala Nusantara, dan Adrie Basuki dari fesyen; Tenka Street dari seni rupa; Impian Studio dari gim; serta Tentang Anak dari subsektor film animasi. Selain pameran produk, festival ini juga menghadirkan enam penampil utama yang akan mengisi panggung hiburan pada 24–25 Oktober 2025.

Wamen Ekraf menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut MoU antara Kementerian Ekraf dan Lippo Malls Indonesia untuk pemanfaatan infrastruktur dan aset pegiat bisnis dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif.

“Festival ini adalah bagian dari kampanye Oktoberkreasi, yang kami jalankan sepanjang bulan Oktober. Tujuannya agar masyarakat di seluruh Indonesia bisa merasakan semangat belanja produk ekraf lokal. Festival ini juga menjadi pilot project kami bersama Lippo Malls, dan ke depan kami harap kolaborasi ini bisa diperluas ke seluruh jaringan Lippo Mall di berbagai kota,” jelas Wamen Ekraf.

Chief Marketing Lippo Malls Indonesia, Santiwati Basuki, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung promosi dan perluasan pasar bagi produk ekonomi kreatif lokal. Saat ini, Lippo Malls Indonesia memiliki 69 mal di 36 kota dan 17 provinsi, yang dapat menjadi kanal strategis untuk mempertemukan pelaku ekraf dengan konsumen.

“Kami siap mendukung langkah ini hingga ke tahap selanjutnya, termasuk ke kota-kota lainnya. Festival ini tidak hanya menyediakan ruang berjualan, tapi juga menghadirkan berbagai aktivitas di panggung utama agar pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan para pegiat ekraf,” ujar Santiwati.

Santiwati menjelaskan bahwa Lippo Malls Indonesia telah mengembangkan platform bernama “Styles” yang menjadi wadah keterlibatan aktif pengunjung dalam berbagai kegiatan promosi kreatif.

“Kami menamakan event ini Styles AsikFest sebagai bagian dari inisiatif platform Styles yang kami miliki. Di sini, pengunjung tidak hanya bertransaksi, tetapi juga engage melalui berbagai program interaktif. Pengunjung dapat mengumpulkan poin belanja yang dapat ditukar dengan voucher menarik dan ikut serta dalam berbagai permainan di lokasi acara,” tambahnya.

Melalui penyelenggaraan Styles AsikFest, Kementerian Ekonomi Kreatif menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pasar bagi pelaku ekraf dan meningkatkan kebanggaan terhadap produk kreatif lokal. Festival ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperluas akses pasar karya kreatif lokal, sekaligus memperkuat ekosistem kreatif nasional melalui kolaborasi antara pemerintah, pegiat industri, dan masyarakat.*(sumber:ekraf.go.id)

error: