logo

Kementerian Ekraf Bawa 10 IP Lokal di Lomba 17-an, Bukti Nyata Kreativitas Anak Bangsa

Minggu, 17 Agustus 2025

Jakarta, 17 Agustus 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (HUT ke-80 RI) dengan menggelar Lomba 17-an di sepuluh titik strategis Jakarta. Kegiatan ini dirancang untuk menghidupkan kembali permainan tradisional sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi kreatif melalui partisipasi Intellectual Property (IP) lokal.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menekankan bahwa keterlibatan IP lokal dalam lomba 17-an merupakan strategi Kementerian Ekraf untuk semakin mendekatkan hasil karya kreator Indonesia kepada publik. Menurutnya, stiker IP lokal bukan sekadar atribut lomba, melainkan bagian dari upaya memperkuat identitas bangsa.

“Partisipasi sepuluh stiker IP lokal dalam stamp rally passport bukan hanya sekadar penanda lomba, tetapi bukti nyata bahwa karya kreatif anak bangsa hadir dan dekat dengan masyarakat. Inilah cara sederhana namun kuat untuk menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif,” ujar Wamen Ekraf Irene.

Dalam setiap lomba, peserta akan menerima stamp rally passport yang diisi dengan stiker IP lokal sebagai tanda keikutsertaan. Total ada sepuluh stiker yang mewakili karya kreatif anak bangsa. Setelah berhasil menyelesaikan seluruh permainan di sepuluh lokasi, peserta berkesempatan mendapatkan hadiah menarik.

Berikut 10 IP lokal yang berpartisipasi dalam memeriahkan lomba 17-an:

1.Milk & Mocha

Milk and Mocha adalah dua karakter beruang yang sangat populer, diciptakan oleh seniman Indonesia, Melani Sie, pada tahun 2016.

2.Si Juki

Si Juki adalah karakter komik karya Faza Ibnu Ubaidillah yang lebih dikenal dengan nama Faza Meonk, dan dibuat pada tahun 2011.

3.Bujel (Tenka Street)

Bujel adalah salah satu karakter kucing imajinatif dari Tenka Street, salah satu rumah kreatif (IP Creator) lokal asal Indonesia di bawah naungan Tale X.

4.Chipper

Chipper adalah salah satu karakter hewan utama dalam game Paw Rumble, yang dikembangkan oleh Grinsmile Studio asal Surabaya, Indonesia, dan diterbitkan oleh Nuon Games (bagian dari PT Nuon Digital Indonesia)

5.Punopals

IP lokal karya Pamortion Studio yang terinspirasi dari karakter Punakawan, tokoh wayang kulit Indonesia. Hadir dengan gaya kartun ‘rubber hose’ Punopals banyak menghasilkan animasi pendek di media sosial dan merchandise, mempopulerkan identitas budaya wayang dengan sentuhan modern.

6.Agus the Duck (Pete Ijo)

Karakter bebek menggemaskan ciptaan Patrick “Pete Ijo”. Karakter ini terinspirasi dari momen keseharian sang kreator yang dibalut dengan humor ringan.

7.Aphu the Salaryman (Kembu Club)

Kembu Club adalah sekumpulan karakter buah-buahan yang menggambarkan kehidupan pekerja kantoran di kota. Salah satu karakternya adalah Aphu the Salaryman, alpukat pekerja kantoran yang merepresentasikan budaya hustle yang dekat dengan generasi muda.

8.Si Tuti (Tuti and Friends)

Tokoh utama dari komik Tuti and Friends karya RM Fajar, yang dikenal dengan karakter polos dan menggemaskan. Si Tuti telah berkembang menjadi IP nasional dan menjalin berbagai kolaborasi, termasuk bersama PT KAI.

9.Cats and Seek

IP lokal yang berasal dari gim “hidden cat” buatan studio asal Indonesia, Noobzilla. Pemain diajak menelusuri ilustrasi penuh warna untuk menemukan kucing-kucing tersembunyi

10.Funcican

Karakter IP lokal berbentuk kelinci karya animator dan kreator konten, Mas Waditya. Karakter Cican diciptakan sebagai sahabat anak Indonesia.

Acara game 17-an sekaligus stamp rally ini berlangsung serentak pada Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB. Lokasi permainan tersebar di Museum Nasional, Galeri Nasional, Sari Pacific Jakarta, Thamrin 10, Sarinah Thamrin, Plaza Indonesia, Thamrin 9, Chillax Sudirman, World Trade Center Jakarta, dan Lippo Mall Nusantara.

Partisipasi IP lokal dalam bentuk stamp ini menjadi penegasan komitmen Kementerian Ekraf untuk mendorong karya kreator Indonesia lebih dekat dengan masyarakat. Kehadiran stamp bukan sekadar penanda permainan, tetapi juga simbol nilai tambah ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan nasional.

Melalui Lomba 17-an ini, Kementerian Ekraf menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan adalah momentum memperkuat semangat pembangunan merata, kemerdekaan semakin nyata. Keterlibatan masyarakat bersama karya kreatif lokal diharapkan menjadi penggerak lahirnya ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.*(sumber:ekraf.go.id)

error: