logo

IP Lokal Mejeng di TransJakarta Sambut HUT ke-80 RI

Sabtu, 16 Agustus 2025

Jakarta, 16 Agustus 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) bersama TransJakarta menghadirkan kolaborasi Intellectual Property (IP) lokal pada bus dan halte. Kolaborasi ini mengajak setiap individu berkontribusi untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi.

Peluncuran kolaborasi berlangsung di Halte Tosari, Jakarta ini menampilkan 7 IP lokal yang menghiasi enam armada bus TransJakarta. Transformasi ini menjadikan transportasi publik sebagai platform inspiratif yang memadukan mobilitas dengan apresiasi seni dan budaya lokal.

Sebelumnya, IP lokal juga diperkenalkan melalui berbagai moda transportasi di Indonesia. Publik dapat mengenal karya kreator lokal melalui pesawat Garuda Indonesia yang bekerja sama dengan Tahilalats, kereta api yang menampilkan kolaborasi dengan Jumbo, serta komik lokal seperti Komik Gajelas, Si Bedil, dan Tuti & Friends.

Langkah-langkah ini menjadi jembatan untuk memperluas apresiasi masyarakat terhadap kreativitas anak bangsa sebelum hadir di armada TransJakarta. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menekankan pentingnya kolaborasi ini bagi perkembangan ekonomi kreatif.

“Meski beberapa IP sudah dikenal dunia, masih banyak karya lokal yang perlu diperlihatkan kepada publik. Dengan dukungan yang tepat, inovasi kreator Indonesia bisa menjadi the new engine of growth sekaligus kebanggaan nasional,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar.

“Bus dan halte kini dapat menjadi kanvas bagi kreativitas generasi muda, memberi kesempatan untuk menunjukkan karya mereka secara langsung, sekaligus menjadikan transportasi publik lebih hidup, edukatif, dan inspiratif,” imbuh Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza.

Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan nilai estetika, tetapi juga memperkuat ekonomi kreatif sebagai sarana ekspresi generasi muda. Kehadiran IP lokal di transportasi publik menegaskan bahwa kreativitas anak bangsa dapat menjadi bagian nyata dari pembangunan budaya, sekaligus memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

“Beemala menampilkan karakter sederhana yang memberi makan kucing di jalan. Konsep ini mengingatkan kita bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal kecil. Tema ini selaras dengan semangat kemerdekaan ke-80: bersatu dan berbagi dengan hati tulus. Sangat membanggakan bisa menghadirkan karya ini kepada publik melalui kolaborasi ini,” kata Tabe Thay sebagai kreator di balik Beemala membagikan filosofi di balik karyanya.*(sumber:ekraf.go.id)

error: